SURABAYA : Ratusan pekerja huburan malam menggelar aksi demo di depan Balai Kota Surabaya, Senin 3 Agustus 2020. Mereka menuntut wali kota Surabaya, Tri Rismaharini mencabut Perwali nomor 33 tahun 2020 terkait jam malam. Ada yang menarik dalam demo tersebut, mereka menuliskan poster keluhan lucu yang menjadi perhatian.
Peserta demo didominasi pekerja perempuan. Dengan berparas cantik, mereka mengeluarkan keluhan mereka. Tak hanya orasi, mereka juga membawa poster yang menjadi sasaran jepretan kamera wartawan dan juga pengendara yang melintas. Selain khas Surabaya, poster keluhan tersebut juga dianggap lucu oleh netizen
Berikut lima ungkapan lucu dalam poster yang dibawa saat demo tolak Perwali Nomor 33 tahun 2020.
1. Ibu wali kota kami tidak takut mati karena virus korona, tapi kami takut kelaparan karena tempat kerja kami ditutup
Poster ini menjadi tema besar dalam aksi demo tersebut. Sebab, sudah terhitung lima bulan tempat kerja mereka ditutup karena adanya perwali tersebut. Dalam poster tersebut, mereka seola memilih lebih baik mati terkena korona daripada ia dan keluarganya mati kelaparan karena tak bekerja.
2. Gak murel gak mbadok
Artinya ketika mereka tak bekerja sebagai ladies club (LC), mereka tak makan. Ungkapan ini ditulis di spanduk berukuran jumbo yang diarak oleh sejumlah wanita pekerja hiburan malam itu.
3.Kost Kostan, susu anak, angsuran, mangan seng mbayari duduk pemerintah
Poster ini ditulis sebagai dampak tempat kerja mereka ditutup. Semua kebutuhan yang biasa tercukupi kini mereka harus kelimpungan. Bantuan pemerintah juga tak jelas dan ruwet.
4.Kita pekerja bukan pelacur, kami menghibur suami orang buat karaoke
Poster ini memiliki damage atau imbas di medsos. Poster ini banyak dijepret kaum pria dan banyak diunggah di medsos hingga status di Whatsapp
5. Korona bukan purel, gak ngerti awan bengi
Uangkapan ini disampaikan dalam orasi. Mereka menganggap Perwali nomot 33 tebang pilih lantaran menyasar tempat hiburan malam saja. Padahal korona tersebut memiliki resiko menyebar tak memilih siang dan malam. Mereka menuntut jika hiburan ditutup yang lain juga harus ditutup.
(ADI)