Demi Sekolah Daring, Ibu di Jombang Jual Kambing

Parlik menemani buah hatinya mengikuti sistem belajar daring dengan menumpang wifi di rumah tetangganya. (foto/metrotv) Parlik menemani buah hatinya mengikuti sistem belajar daring dengan menumpang wifi di rumah tetangganya. (foto/metrotv)

JOMBANG: Penerapan sistem pembelajaran secara daring akibat pandemi covid-19, menimbulakan masalah baru. Sebab, tak semua orang tua memiliki uang untuk membeli kuota internet, apalagi handphone.  

Seperti yang terjadi di Desa Marmoyo, Kecamatan Kabuh, Kabupetan Jombang, Jawa Timur. Seorang ibu terpaksa menjual kambing agar anaknya tetap bisa mengikuti pelajaran lewat online ini.

"Sempat jual kambing laku satu juta lebih buat beli HP dan pulsa, tapi jaringan internetnya juga putus-putus di rumah, " ujar Parlik, salah satu orang orang tua siswa.  

Lokasi Desa Marmoyo memang terpencil berada di tengah hutan kawasan utara Kabupaten Jombang. Desa yang dihuni 100 jiwa penduduk ini belum tersentuh signal internet.

Namun kondisi ini tidak membuat patang arang para siswa maupun orang tua. Setiap hari, para anak-anak usia sekolah dasar ini lalu lalang menuju rumah Sumandi.

Di rumah Sumandi ini, para siswa menumpang untuk bisa belajar daring karena menjadi satu-satunya warga terdekat yang mimiliki wifi. Selain menumpang internet, mereka juga menggunakan satu handphone untuk lima anak.

"Tidak apa-apa mereka belajar di sini, yang penting bisa tetap belajar. Tidak semuanya punya handphone, satu bisa dipakai lima anak, " ucapnya.


(TOM)

Berita Terkait