Mantan Kepala Kamar Mesin KRI Nanggala 402 Akui Kondisi Kapal Selam Bagus

Mantan kepala kamar mesin (KKM) kapal selam KRI Nanggala 402, Laksamana TNI Purn Frans Wuwung menunjukkan seragam saat ia bertugas (Foto / Metro TV) Mantan kepala kamar mesin (KKM) kapal selam KRI Nanggala 402, Laksamana TNI Purn Frans Wuwung menunjukkan seragam saat ia bertugas (Foto / Metro TV)
SURABAYA : Mantan kepala kamar mesin (KKM) kapal selam KRI Nanggala 402, Laksamana TNI Purn Frans Wuwung angkat bicara mengenai kabar miring kondisi KRI Nanggala 402. Banyak yang menyebut jika kapal selam itu sudah tua, hingga tidak siap saat berlayar. Frans menegaskan bahwa berita tersebut tidak benar.

Ditemui di kediamannya di kawasan Jalan Mulyosari Tengah, Kecamatan Mulyorejo Surabaya, Frans mengatakan sebelum menyelam kapal dan seluruh kru harus dipastikan dalam kondisi bagus dan sempurna. Termasuk dalam hal teknis dan kemampuan awak kapal siap untuk mengoperasikan kapal selam tersebut.

"Sebelum menyelam kapal selam juga mengikuti empat tahapan latihan. Mulai dari latihan satu hingga latihan empat," katanya.

Dia menjelaskan latihan satu, yakni bagaimana mengecek peralatannya, bagaimana anak buah mengoperasikan peralatannya. Sedangkan, latihan empat yang akan dilaksanakan KRI Nanggala tersebut, latihan penembakan torpedo. Sehingga, dipastikan kapal selam KRI Nanggala 402 yang sudah berlayar sudah melewati latihan satu, dua dan latihan tiga.

"Sedangkan kapal selam hilang kontak saat tengah melakukan latihan keempat. Artinya, perawatan di kapal selam tersebut bagus dan sempurna serta anak buah siap mengawali peralatannya," jelasnya.

Frans menyebut ia sangat paham terkait KRI Nanggala 402. Bahkan ia pernah ke Jerman untuk mempelajari langsung kapal selam tersebut dari produsen. Frans sebagai kepala kamar mesin kapal selam KRI Nanggala 402 sekitar tahun 1980-an.  

"Waktu itu saya sebenarnya di KRI Cakra 401, membawa pulang KRI cakra 401 tahun 1981. Beberapa tahun di Indonesia, saya pindah ke KRI Nanggala 402 menjadi kepala kamar mesin sekitar tahun 1983 hingga 1984. Sehingga banyak kenal junior saya di KRI Nanggala 402," pungkasnya.


(ADI)

Berita Terkait