SURABAYA: Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mendampingi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan Menteri Perdagangan M Lutfi serta Menteri BUMN Erick Thohir melepas ekspor produk pertanian di Jatim senilai Rp 140 miliar.
“Dalam rangka melaksanakan ekspor bersama. Ekspor yang di sini komoditinya banyak. Di sini kurang lebih Rp 140 miliar, terdiri 32 jenis komoditi pertanian, 27 negara tujuan yang kita lepas. Ini ekspor yang cukup besar,” ujar Khofifah di Teluk Lamong, Jumat 12 Maret 2021.
Gubernur wanita pertama di Jatim ini juga menyambut baik rencana Kementerian Perdagangan yang akan membentuk Ekspor Center di Surabaya, Jawa Timur.
"Kami berharap bahwa Ekspor Center yang oleh Kementerian Perdagangan akan disiapkan di Surabaya, sehingga petik, olah, kemas, jual, akan ketemu market yang lebih bagus," kata Khofifah.
Sementara 12 negara tujuan ekspor tersebut antara lain, Amerika Serikat, Hong Kong, Timor Leste, Jerman, Brunei Darussalam, Thailand, Tiongkok, Vietnam, Korea Selatan, Mesir, Singapura dan Bangladesh.
Sedangkan ragam komoditas 34 jenis, yakni pentol bakso, sarang burung walet, pakan ternak, premik, cicak kering, lipan kering, L-Lysine sulfate, animal feed additive, Greenfields ESL Pasteurised, anlene movmax, kelapa bulat, cacao powder, cacao butter, kopi biji, cengkeh, dan Fiber mixed Feed (Sillage) Allformilk.
"Ada 34 Jenis komiditas tersebut, yakni pentol bakso, sarang burung walet, pakan ternak, premik, cicak kering, lipan kering, L-Lysine sulfate, animal feed additive, Greenfields ESL Pasteurised, anlene movmax, kelapa bulat, cacao powder, cacao butter, kopi biji, cengkeh, dan Fiber mixed Feed (Sillage) Allformilk," jelas Khofifah.
Sementara, Menteri Pertanian Syahrul mengaku kegiatan ini merupakan kali pertama baginya n bisa jalan bersama Menteri Perdagangan M Lutfi serta Menteri BUMN Erick Thohir.
“Yang kita lepas hari ini jumlahnya seluruh Indonesia nilainya Rp 1,2 triliun di 52 pintu pelabuhan, salah pintu besar di Jatim Rp 140 miliar di Teluk Lamong ini yang baru diresmikan. Untuk pertama kali Mentan itu jalan sama Mendag, Menteri BUMN, ini gak pernah jalan sebelumnya. Yang kita dengar biasanya selalu ribut aja,” canda Syahrul.
Syahrul juga menjelaskan, pelepasan ekspor ini sesuai dengan arahan dari Presiden RI Joko Widodo, yaitu untuk meningkatkan ekspor Indonesia.
“Ini perintah Pak Presiden tingkatkan ekspor. Kebetulan ekspor 2020 jumlahnya Rp 549 triliun, naik 15,4 persen. Ini bukan data pertanian, ini data BPS,” jelasnya.
Syahrul menilai, hal penting dalam pelepasan ekspor ini kebersamaan untuk menciptakan kerja sama yang baik antara Mentan, Mendag, Menteri BUMN serta Gubernur Jatim.
“Ini berkaitan satu sama lain. Bapak Presiden bilang tidak bisa satu sektor, satu menteri menghadapi pandemi. Kita sepakat bersama-sama dengan Pak Lutfi, Pak Erick. Mendag kasih policy, Menteri BUMN memberi dukungan. Mentan main di hulunya, Mendag main di hilirnya, Menteri BUMN di tengah-tengahnya, kalau ini mahir, saya kira semua akselarasi akan jalan lebih kuat,” bebernya.
Syahrul menambahkan, Mentan bersama Mendag dan Menteri BUMN akan selalu mensupport ekspor pertanian di Jatim.
“Apa yang dilakukan Bu Gubernur, kami bertiga akan selalu mendukung,” imbuhnya.
(TOM)