BANGKALAN: Awan duka kembali menyelimuti tenaga kesehatan (nakes) Jawa Timur. Seorang nakes yang juga koordinator vaksin Puskesmas di Bangkalan meninggal dunia dua hari setelah dinyatakan positif covid-19.
Dari hasil rekam medis, tenaga kesehatan bernama Yuniar Ihdar Rozi, tidak memiliki komorbid atau penyakit penyerta. Bahkan pria berusia 38 tahun sudah melakukan vaksinasi covid-19 hingga dua kali.
Dari keterangan ketua DPW Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Timur, Nursalam, perawat yang juga sebagai koordinator vaksin di Puskesmas Blega, Kabupaten Bangkalan tersebut sebelumnya bertugas mengambil vaksin di kantor Dinas Kesehatan Bangkalan.
"Pada malam harinya mengeluh batuk berdahak dan suaranya serak, " ujar Nursalam, Minggu 20 Juni 2021.
BACA: Akhir Pekan, 71 Orang Positif Covid-19 di Pos Penyekatan Suramadu
Keesokan harinya, perawat tersebut mengeluh badan panas dan dilakukan tes swab antigen. Hasilnya reaktif covid-19. Sehari kemudian dilanjutkan dengan tes swab PCR, hasilnya juga positif covid-19.
"Dua hari dirawat di ruang perawatan covid-19 di rumah sakit. Kondisinya terus menurun dan dinyatakan meninggal dunia positif covid-19, " ujarnya.
Nursalam mengakui beberapa faktor penyebab meninggalnya tenaga kesehatan, yakni pelaksanaan 3T, yakni tracing testing dan treatment yang masih lemah dan tidak berjalan dengan baik.
"Padahal, tenaga perawat yang meninggal tersebut sudah melakukan vaksinasi covid-19 hingga dua kali. Selain itu, menurunnya tingkat kesadaran masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan terutama dalam memakai masker, " ujarnya.
Dalam dua minggu terakhir, ada empat perawat di Jawa Timur meninggal dunia terpapar covid-19. Tiga perawat berasal dari Bangkalan dan satu dari Magetan. Hingga saat ini, jumlah total perawat di Jatim yang terkonfirmasi positif covid-19 sebanyak 3.414 orang. Dari jumlah itu, 112 diantaranya meninggal dunia.
(TOM)