Cek Penanganan Covid-19 di Malang, Luhut: Jangan Ada Tutupi Angka Kasus

Menteri Koordinator (Menko) Kemaritiman dan Investasi (Marvest) Luhut Panjaitan memantau penanganan covid-19 di Malang (Foto / Metro TV) Menteri Koordinator (Menko) Kemaritiman dan Investasi (Marvest) Luhut Panjaitan memantau penanganan covid-19 di Malang (Foto / Metro TV)

MALANG : Menteri Koordinator (Menko) Kemaritiman dan Investasi (Marvest) Luhut Panjaitan memantau penanganan covid-19 di Malang, Jawa Timur (Jatim), Jumat 13 Agustus 2021. Luhut mengingatkan agar pemerintah daerah (pemda) tidak menutup-nutupi angka kasus covid-19 di daerahnya. Luhut menduga ada beberapa daerah yang sengaja menutupi angka kasus covid-19 agar tak terlihat tinggi sehingga dianggap tidak salah dan mampu menangani penyakit itu.

"Saya titip sampaikan dan pemda saya minta, tidak ada angka-angka kasus covid-19 yang ditutup-tutupi, biarin aja dibuka," kata Luhut Panjaitan saat meninjau lokasi isolasi terpusat (isoter) di safe house Covid-19 Kota Malang, di Jalan Kawi.

Luhut juga mengingatkan tak ada yang salah dengan angka kasus covid-19 tinggi. Justru yang salah jika daerah-daerah sengaja menutupi angka kasus covid-19. Bila data tersebut dibuka dan ditangani bersama-sama, Luhut yakin angka kasus covid-19 tersebut akan turun perlahan-lahan.

"Kalau kita buka dan kita tangani dengan benar, pasti turun. Saya semua sudah lihat. Sekarang masalah kita sederhanakan, kalau kita mau lihat itu. Jadi tidak usah ditutupi, buka saja," ujarnya.

BACA JUGA : 7.167 Pekerja di Jatim Dirumahkan selama PPKM

Luhut menyebutkan, beberapa daerah yang tadinya mempunyai kasus covid-19 tinggi seperti Kulonprogo, Solo, dan Magelang, bisa turun setelah ditangani. Terpenting, warga yang terpapar covid-19 pun juga harus kooperatif terhadap Satgas dan pemerintah daerahnya saat dilakukan testing dan tracing. Salah satunya dengan mau dievakuasi ke lokasi isolasi terpusat (isoter) yang disiapkan pemerintah daerah.

"Jadi jangan khawatir tinggi. Biarin aja tinggi, kalau kita obati pasti turun. Saya lihat sekarang Kulonprogo, Solo, Magelang, kalau mau melaksanakan itu tidak masalah. Saya titip bapak ibu sekalian agar mematuhi itu semua. Saya minta teman-teman media untuk memberi tahu juga, galakkan program itu (isoter). emda kita siapkan semua karena dananya ada," tuturnya.

Sebagai informasi, belakangan data kasus covid-19 di Malang raya sempat menjadi sorotan tajam. Beberapa kasus kematian yang seharusnya tercatat dan masuk dalam data, tak diketahui keberadaannya. Begitu juga kasus terkonfirmasi positif dan kesembuhan yang sebenarnya jauh lebih banyak dibanding yang tercatat di data tersebut.

Data Satgas Covid-19 Jatim, kasus covid-19 di Malang raya hingga Jumat siang tercatat sebanyak 27.274. Rinciannya 4.954 kasus aktif atau menjalani perawatan, 20.631 pasien sembuh dan 1.689 pasien meninggal dunia.


(ADI)

Berita Terkait