Terdampak Pandemi, Stok Darah di Probolinggo Menipis

Petugas PMI Probolinggo mengambil darah pendonor yang mulai berkurang sejak pandemi (Foto / Metro TV) Petugas PMI Probolinggo mengambil darah pendonor yang mulai berkurang sejak pandemi (Foto / Metro TV)

PROBOLINGGO : Pandemi covid-19 berdampak pada stok darah di Kota Probolinggo. Stok sejumlah golongan darah di unit transfusi darah (UTD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Probolinggo Menipis.

Misal trombosit untuk golongan darah A mengalami kekosongan per tanggal 20 Oktober 2020. Selain itu, golongan darah O dan B juga menipis atau tinggal 5 kantong saja. Padahal, idealnya harus ada stok sebanyak minimal 8 kantong trombosit.

"Selama pandemi banyak instansi seperti pabrik menunda kegiatan donor darah. Selain itu, masyarakat juga cenderung takut untuk donor darah," kata plt Kepala UTD PMI Probolinggo, Dau Widodo.

Menurut Widodo, sejauh ini stok darah A berjumlah sekitar 50 kantong, B 10 kantong, AB 20 kantong dan O 24 kantong. Untuk mengantisipasi hal itu, pihaknya sudah melakukan berbagai macam cara untuk menjaga stok darah agar terus berada di titik aman. Antara lain, minta izin wali kota Probolinggo untuk membuka stand donor darah di sejumlah lokasi strategis.

"Salah satunya di Bundaran Gladak Serang. Setiap Sabtu dan Minggu malam," katanya. 

Menurutnya, sepanjang Oktober 2020 permintaan paling banyak terjadi pada golongan darah O. PMI mengimbau pada masyarakat agar tidak takut untuk donor darah. PMI akan melayani transfusi darah 24 jam selama 7 hari. 

"Jika memang sudah waktunya donor tolong jangan ditunda. Karena transfusi darah pada pasien yang membutuhkan juga tidak bisa ditunda," pungkasnya. 


(ADI)

Berita Terkait