GRESIK : Ratusan calon mahasiswa asal Kabupaten Gresik, Jawa Timur beramai-ramai mendatangi puskesmas untuk ikut melakukan rapid test. Bukti rapid test tersebut diperlukan sebagai persyaratan UTBK- SBMPTN di Kota Surabaya. Para calon mahasiswa inipun rela antre sejak subuh.
Mereka rela antre dari pukul 05.00 hingga 06.00 demi mendapatkan hasil rapid test. Tak hanya itu, mereka juga duduk tanpa alas di halaman puskesmas. Selama antri enam hingga tujuh jam, petugas puskemas meminta mereka tetap menjaga jarak dan menerapkan protokol kesehatan.
"Saya datang dari pukul 06.00, sebab layanan pukesmas dibatasi hingga pukul 11.00 saja," ungkap salah satu calon mahasiswa, Farah.
Dia mengatakan, rapid test memang diperlukan untuk mengikuti tes masuk perguruan tinggi negeri di Surabaya.
"Jadi ya kami harus lengkapi syaratanya. Kalau tidak begitu tidak bisa ikut tes," terangnya.
Sementara itu, pemerintah Kabupaten Gresik menyediakan fasilitas pengujian rapid test di tiga puskesmas. Di antaranya puskesmas Sidayu, puskesmas Sukomulyo-Manyar dan puskesmas Driyorejo.
"Rapid test UTBK-SBMPTN gelombang pertama awalnya hanya dijatah sebanyak 20 orang per hari. Namun karena quota terlalu sedikit akhirnya kuota rapid ditambah menjadi 125 orang per-hari. Dari hasil rapid test 125 orang 1 orang dinyatakan reaktif," ungkap Kepala Puskesmas Sidayu, dr. Riza'ul Falah.
(ADI)