Pemprov Jatim Jalin Kerjasama Misi Dagang dan Investasi dengan Maluku

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa dan Gubernur Maluku Irjen Pol (Purn) Murad Ismail saat melihat berbagai produk UMKM di Maluku (Foto / Hum) Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa dan Gubernur Maluku Irjen Pol (Purn) Murad Ismail saat melihat berbagai produk UMKM di Maluku (Foto / Hum)

SURABAYA : Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur bersama Pemprov Maluku melakukan kontrak kerjasama misi dagang dan investasi, Kamis 2 Desember 2021. Penandatanganan kontrak dilakukan langsung oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan Gubernur Maluku Irjen Pol (Purn) Murad Ismail di The Natsepa Hotel Resort, Maluku Tengah, Provinsi Maluku.

Misi dagang kali ini dipimpin langsung Gubernur Khofifah yang ditandai dengan pemukulan alat musik 'Tifa' khas Maluku. Pada Misi Dagang dan Investasi kali ini terdapat 132 pelaku usaha yang dihadirkan, 32 di antaranya dari Provinsi Jatim dan 100 pelaku usaha dari Provinsi Maluku. Ada beberapa komoditi, di antaranya pada sektor pertanian, peternakan dan kelautan.

Dalam sambutannya, Khofifah mengatakan, kerjasama antara Jawa Timur dan Maluku ini merupakan proses resiprokal connection atau hubungan saling berbalasan. "Kita sedang menyiapkan jembatan dan kita tidak boleh menghitung surplusnya berapa. Tapi banyak pedagang dari Jawa Timur terfasilitasi dengan adanya raw material (bahan baku) tertentu yang ada di Maluku. Apakah pala? kopra? atau rempah lainnya. Termasuk juga ikan," ujar Khofifah.

Khofifah menambahkan, misi dagang tersebut juga bertujuan untuk menjalin jaringan pasar yang berkelanjutan, dalam mendorong potensi komoditi yang ada di masing-masing provinsi. Sehingga diharapkan dapat memacu Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) maupun pertumbuhan ekonomi Jawa Timur di tengah pandemi covid-19 dengan mempertemukan pelaku usaha Jawa Timur dan Maluku.

Baca Juga : Polri Komitmen Rekrut Anggota Polisi dari Kalangan Santri hingga Hafiz Alquran

"Misi Dagang menjadi sarana untuk menggali potensi dan kerja sama antar pelaku usaha, serta meningkatkan kerja sama strategis di sektor industri, perdagangan, pariwisata dan investasi," paparnya.

Ke depan, Khofifah berharap hubungan antara dua provinsi tidak hanya soal perdagangan saja. Namun semakin luas hingga penguatan industri kreatif dan SDM. "Mari kita menjaga kebersamaan, saling menghormati, menghargai dan mempercayai. Tidak ada transaksi dagang, tanpa saling mempercayai," tambah Khofifah.

Terlebih, BPSDM Jatim menjadi satu dari dua provinsi yang telah ditunjuk Kemenpan RB dan Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI sebagai pelopor Corporate University (Corpu).

"Kami ingin setelah ini ada kerjasama antara BPSDM Jatim dan BPSDM Maluku di bidang Corpu. Karena ini akan memberi penguatan SDM di masing-masing institusi baik di level pemprov ataupun pemkab/pemkot di Maluku dengan kami yang ada di Jatim," tandasnya.


(ADI)

Berita Terkait