3 Desa di Tanggulangin Sidoarjo Berstatus Tanggap Darurat

Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor  melihat kondisi banjir di Tanggulangin, Senin malam. (MI) Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor melihat kondisi banjir di Tanggulangin, Senin malam. (MI)

SIDOARJO: Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo menetapkan status tanggap darurat banjir di tiga desa wilayah Kecamatan Tanggulangin hingga 21 Desember 2021. Ketiga desa itu adalah Kedungbanteng, Banjarasri dan Banjarpanji.

Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor  menginstruksikan ke jajaran terkait untuk bersama-sama bergerak mempercepat penanganan banjir di tiga desa tersebut. Seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Dinas PU BMSDA, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, camat Tanggulangin serta tiga pemerintah desa.

Penanganan yang dilakukan selama tanggap darurat di antaranya percepatan pengurukan material pasir dan batu di jalan Desa Banjarpanji yang tergenang air setinggi 30-40 cm. Selain itu menyiagakan sejumlah pompa penyedot air yang akan ditempatkan di tiga desa.

BACA: Banjir Bandang Setinggi Dada Terjang Paciran

"Pengurukan sirtu di jalan Desa Banjarpanji. Pompa penyedot air juga kita siagakan. Ada 7 pompa yang sudah siap dan rencananya akan ditambah lagi 8 pompa," kata Muhdlor.

Ketiga desa itu menurut Muhdlor sudah dalam pantauan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo sejak 2018. Pada kurun waktu 2018-2020 wilayah tersebut mengalami penurunan tanah.

"Dan angka penurunan cukup tinggi bahkan tertinggi penurunan hingga 30 sentimeter," kata Muhdlor.

Muhdlor juga menyampaikan prediksi dan peringatan dari BMKG bahwa akan datang air rob yang diperkirakan puncaknya terjadi pada Desember.

"Pemkab Sidoarjo sudah mewanti-wanti karena 3-6 Desember ini sesuai analisis BMKG, memang air rob tinggi, air laut naik cukup tinggi sekitar 1,5-2 meter," ungkapnya.

 


(TOM)

Berita Terkait