Madiun: Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus menambah stok elpiji di Kota dan Kabupaten Madiun, Jawa Timur, untuk memenuhi permintaan saat Idulfitri 1445 Hijriah. Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, Ahad Rahedi, mengatakan konsumsi elpiji saat Ramadan diprediksi meningkat 5,3% dengan puncak konsumsi H-3 sampai dengan H+2 Idulfitri 1445 Hijriah.
"Untuk menghadapi peningkatan itu, kami persiapkan tambahan hampir 3 juta tabung di wilayah Jatim dengan tujuan menstabilkan harga. Adapun tambahan tersebut berbeda besarannya di tiap kota/kabupaten," ucap Ahad dikutip dari Antara, Rabu, 10 April 2024.
Menurutnya, setiap wilayah di Jatim mendapat tambahan yang berbeda-beda. Mulai dari yang paling kecil 120% hingga 240%. Tambahan pasokan berdasar kepada proyeksi peningkatan konsumsi di masing-masing daerah,
Khusus di Kabupaten Madiun, konsumsi harian elpiji diketahui mencapai hingga 89,7 metrik ton (MT). Konsumsi harian elpiji 3 kg sebanyak 29.913,3 tabung dan terdapat ekstra dropping 179,8 MT. Untuk elpiji 3 kg ada ekstra dropping sebanyak 59.920 tabung atau setara dengan 200,3%.
Sementara data di wilayah Jawa Timur, Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus menggelontorkan tambahan 2.990.480 tabung elpiji 3 kilogram bersubsidi yang dilakukan secara bertahap yang dilakukan dari H-7 sampai H+7 lebaran. Jumlah tersebut 191,7% lebih besar dari konsumsi umum harian elpiji 3 kilogram pada bulan April 2024, yaitu sebesar 1.560.206 tabung per hari atau 4.680 metrik ton per hari.
Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Mikro (Disperdagkop-UM) Kabupaten Madiun, Hendah Dwi Wijayani, mengatakan Pemkab Madiun telah mengajukan permintaan tambahan alokasi tabung elpiji 3 kilogram ke Pertamina.
"Kami mengajukan penambahan alokasi hingga 62.720 tabung. Nantinya Pertamina yang akan menentukan jumlah tambahan elpiji tersebut," kata Hendah Dwi Wijayani.
Hendah mengatakan, konsumsi elpiji 3 kilogram di Madiun mencapai 29 ribu tabung per hari. Penggunaan tersebut juga naik selama Ramadan dan setelahnya. Hal tersebut diakibatkan oleh tingginya aktivitas memasak dan berdagang saat bulan Ramadan. Namun, pihaknya meminta masyarakat untuk tidak resah karena pasokan dijamin sangat aman.
(SUR)