Jawa Timur: Tiga dari empat korban ledakan elpiji tiga kilogram di Desa Pule, Kabupaten Trenggalek, meninggal dunia setelah menjalani perawatan darurat di RSUD dr. Soedomo, Trenggalek.
"Tiga korban ini masih satu keluarga, terdiri dari suami, istri dan anak. Dua meninggal kemarin, satu meninggal hari ini," kata Kapolsek Pule, Iptu Muhtar dikutip dari Antara, Rabu, 19 Juni 2024.
Muhtar menyebutkan bahwa korban pertama yang meninggal adalah Andik (30). Andik menghembuskan nafas terakhir pada Senin (17/6) pagi, diikuti oleh istrinya, Mala (28), yang meninggal pada Senin (17/6) malam. Putri mereka, Gina (6), meninggal pada Selasa (18/6) pagi.
ang pasutri itu kemarin lusa, di hari yang sama. Suami (Andik) meninggal pagi, istrinya (Mala) malamnya. Kalau anaknya (Gina) hari ini. Ini sudah dimakamkan," jelasnya.
Satu korban lainnya, Tutik (49), masih menjalani perawatan hingga saat ini.
Keempat korban yang merupakan satu keluarga menjadi korban ledakan gas bocor di dapur rumah mereka di Desa Pule, Kecamatan Pule, Trenggalek, pada Minggu (9/6). Mereka tinggal di RT/RW 01 Dusun Krajan dan mengalami luka bakar serius, sehingga dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Soedomo Trenggalek.
Awalnya, hanya Tutik yang dirawat di puskesmas setempat, namun kemudian dirujuk ke rumah sakit. Dalam insiden tersebut, Tutik mengalami luka bakar 22,5 persen, Andik 63 persen, Mala 55 persen, dan Gina 54 persen.
"Sehingga (empat korban) semuanya dirujuk ke sini (RSUD dr Soedomo). Namun dalam perjalanannya, mereka semua di rujuk ke Rumah Sakit dr Soetomo, Surabaya," kata Humas Rumah Sakit dr Soedomo Trenggalek, Sudjiono.
Insiden ledakan kompor terjadi ketika Tutik berniat memanaskan sayur. Namun, kebocoran elpiji yang memenuhi ruangan menyebabkan ledakan saat kompor dinyalakan, merusak parah dapur rumah korban.
(SUR)