SURABAYA : Industri game sekarang telah berkembang pesat. Majunya industri game ini tentu menarik perhatian para pelaku kejahatan karena lebih mudah lancarkan aksinya. Menurut pakar keamanan siber dari Cissrec, Pratama Persadha, tak sedikit pelaku kejahatan siber yang telah mengincar industri game karena pendapatannya terus meningkat dengan cepat.
Dia mencontohkan, misalnya kasus terbaru di Tanah Air yang terjadi pada DTS esport yang diretas akunnya, dan mengakibatkan kerugian ratusan. "Biasanya akun yang sudah mempunyai pencapaian yang tinggi diambil oleh hacker dan dijual kembali," kata Pratama, Kamis 9 September 2021.
Tidak hanya itu, banyak juga aplikasi game yang sudah disusupi malware virus didalamnya maupun ransomware yang berbahaya. Tahun lalu laporan dari Avast terkait keamanan siber menyebutkan ada sekitar 47 judul game di Play Store yang diketahui mengandung malware berbahaya.
BACA JUGA : Mobile Legends, Free Fire dan e-Football PES Dilombakan di PON XX
Namun sampai saat ini belum ada data dan angka pastinya berapa jumlah serangan dan kerugian dari kejahatan siber di industri game online ini.
(ADI)