Proyek Baru, Pasokan Gas di Jatim Akan Bertambah

Ilustrasi migas (ist) Ilustrasi migas (ist)

JAKARTA: Pasokan gas untuk konsumen di Provinsi Jawa Timur (Jatim) diperkirkan akan bertambah seiring realisasi proyek-proyek gas di wilayah tersebut pada akhir 2021.
 
Deputi Keuangan dan Monetisasi Satuan Kerja Khusus Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas)  Arief S Handoko mengatakan tambahan pasokan paling besar akan diperoleh dari Proyek Pengembangan Gas Lapangan Unitisasi Jambaran Tiung Biru (JTB) yang diperkirakan dapat on stream atau mulai beroperasi pada kuartal IV-2021.
 
"Proyek ini dapat memasok gas sebesar 192 mmscfd (juta standar kaki kubik per hari), yang nantinya pasokan tidak hanya ke Jawa Timur namun juga ke Jawa Tengah,” kata Arief dalam keterangan resmi, Kamis, 15 April 2021.

Arief menambahkan, proyek JTB yang masuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) dijadwalkan on stream pada 2020. Namun karena pandemi covid-19 tahun lalu, menyebabkan tertundanya penyelesaian proyek ini menjadi ke 2021.
 
Selain proyek JTB, SKK Migas menargetkan akan ada dua proyek gas lain yang berada di Provinsi Jawa Timur yang on stream pada 2021. Kedua proyek tersebut adalah Proyek Sidayu dan Proyek Bukit Tua Phase 2B.
 
“Di awal tahun juga telah ada Proyek West Pangkah yang meningkatkan pasokan gas dari Wilayah Kerja Pangkah, sehingga bisa dikatakan jumlah pasokan gas di Jawa Timur untuk 2021 akan tercukupi,” tutur Arief.
 
Dengan beroperasinya proyek-proyek tersebut, akan membuat pasokan gas di kawasan tersebut berlebih yakni mencapai 200 mmscfd. Atas potensi pasokan gas tersebut, SKK Migas mengharapkan agar industri pengguna gas dapat mengoptimalkan kesepakatan bisnis secara fair dan tetap berpegangan pada ketentuan dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 8 Tahun 2020 dan Keputusan Menteri ESDM Nomor 89 Tahun 2020 yang mengatur harga gas untuk industri tertentu.
 
"Dengah harga gas dari hulu yang cukup ekonomis, kami berharap agar pemerintah dapat mendorong pertumbuhan industri pengguna gas di Jawa Timur dan Jawa Tengah, supaya potensi gas ini dapat terserap sehingga mampu menggerakkan ekonomi daerah dan menciptakan multiplier effect yang lebih besar," ujar Arief.

Lebih lanjut, dirinya berharap pembangunan pipa gas Cirebon-Semarang sebagai kelanjutan dari ruas Gresik-Semarang dapat segera diselesaikan agar dapat mengembangkan pasar gas di Jawa Tengah.
 
"Sehingga dengan adanya pipa gas ini, kelebihan pasokan gas di Jawa Timur akan dapat disalurkan untuk mendukung pemenuhan kebutuhan gas bagi industri di Jawa Tengah,” pungkasnya.

 

 


(TOM)

Berita Terkait