MALANG: Pemerintah Kota Malang memacu penyerapan anggaran untuk pemulihan ekonomi selama masa pandemi covid-19. Sebab penyerapan APBD 2021 baru 17,48% dari belanja daerah mencapai Rp 2,554 triliun.
"Belanja Daerah Rp2.554.774.610.160, realisasi sampai dengan 6 Mei 2021 sebesar Rp446.568.704.106 atau 17,48%," tegas Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Malang, Nur Widianto, Kamis (6/5).
Nur mengungkapkan realisasi anggaran itu masih perlu ditingkatkan. "Masih perlu dipacu," imbuhnya.
Karena itu Pemkot Malang terus mendorong perangkat daerah untuk merealisasikan kegiatan-kegiatan pembangunan sebagimana yang sudah dirancang dalam dokumen pelaksanaan anggaran (DPA).
Sementara itu Ketua DPRD Kota Malang I Made Riandiana Kartika menyatakan sudah menekankan realisasi belanja daerah secara optimal.
"Kami memberikan catatan LKPJ wali kota 2020 menjadi catatan 6 fraksi agar segera membelanjakan APBD untuk pemulihan ekonomi," katanya.
Pengawasan dewan, lanjutnya, saat ini semua dinas dalam proses pelaksanaan lelang. Pasalnya, birokrasinya harus sesuai aturan dan
kehati-hatian. Proyek penunjukan langsung, lanjutnya, sudah gergulir dan dicairkan. Akan tetapi yang lelang memang belum karena dalam proses. "Memang itu penting, tapi kami berharap sebelum Lebaran terealisasi, program pemerintah berjalan," ujarnya.
Ia mengungkapkan prosentase penyerapan anggaran baru 15%. "Angka itu rendah. Kita harapkan lebih tinggi," tuturnya.
Karena itu Pemkot Malang harus mempercepat program dan kinerja. Sebab, serapan anggaran itu berkaitan dengan kinerja. "Jangan bangga dengan silpa yang dikemas efisiensi. Terakhir, silpa 2020 diangka Rp500 miliar. Itu besar. Tapi silpa itu dibelanjakan di APBD sekarang," pungkasnya.
(TOM)