MALANG: Pemkot Malang menargetkan bisa berada di zona oranye penyebaran covid-19 pada pekan ini setelah sebelumnya masuk dalam kategori zona merah. Indikasinya, perkembangan kasus covid-19 diklaim telah menurun.
Wali Kota Malang, Sutiaji, mengatakan BOR (bed occupancy rate) di Kota Malang kini telah menurun. Tingkat kesembuhan pasien covid-19 berada di angka 54 persen dan angka kematian sejumlah 7 persen.
"Angka kematian kita turun dari 9 persen sekarang sudah 7 persen, di bawah provinsi (Jawa Timur). BOR kita juga di bawah provinsi, tingkat kesembuhan kita di atas provinsi. Saya yakin, saya targetkan mudah-mudahan dalam minggu ini kita sudah masuk bukan zona merah," katanya.
Sutiaji menjelaskan, di Jawa Timur ada 13 kota/kabupaten yang sudah masuk zona oranye penyebaran covid-19. Oleh karena itu, Kota Malang berencana menyusul daerah tersebut.
BACA: Mulai Besok, Harga PCR Turun Rp 495 Ribu
"Kami selalu berkoordinasi dengan Kabupaten Malang dan Kota Batu. Tidak bisa nanti mungkin disini bertahan atau merah saja yang lainnya oranye, mesti akan berpengaruh kepada yang oranye," jelasnya.
Sementara itu, Sutiaji menyebutkan jumlah tempat tidur untuk pasien covid-19 di Kota Malang saat ini masih tersisa lebih dari 300 ranjang. Ratusan ranjang tersebut hingga kini masih kosong di sejumlah rumah sakit rujukan covid-19 di Kota Malang.
"Yang kosong lebih dari 350-an bed yang ada di Kota Malang. Yang berada di safe house atau isoter (isolasi terpusat) itu adalah orang-orang yang saturasinya di atas 95," bebernya.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, Husnul Muarif, mengatakan, Kota Malang saat ini hanya memiliki satu tempat isoter yang berlokasi di Jalan Kawi. Kedepannya, tempat isoter bakal diperbanyak lagi untuk menanggulangi covid-19.
"Pasien yang dirawat di isoter itu yang mandiri. Artinya bisa mengurus dirinya sendiri. Mandi, makan dan lain sebagainya. Medua memang saturasinya minimal 95. Itu yang bisa masuk ke isoter," katanya.
(TOM)