JOMBANG : Kasus dua siswa SMAN 3 Jombang dihukum fisik gurunya hingga pingsan dan masuk rumah sakit berbuntut panjang. Pihak orang tua siswa meminta agar oknum guru yang menghukum anaknya dijatuhkan sanksi tegas. Kasus ini viral di media sosial lantaran kedua siswi itu dihukum push up dan squat jump ratusan kali oleh oknum gurunya berinisial Y.
Setelah kejadian itu, kondisi kedua siswa terus menurun hingga akhirnya dilarikan ke RSUD Jombang untuk mendapat perawatan intensif. Tak terima dengan kejadian itu, kedua orang tua siswa yakni, Alik Yuniati (38) dan Sri Widari (50) mendatangi SMAN 3 Jombang.
Keduanya tidak terima dengan perlakuan oknum guru berisial Y yang menghukum anaknya. Alik Yuniati mengatakan, informasi yang diterimanya, oknum guru Y sudah sering memberikan hukuman berat hingga membuat siswa dan orang tua resah. “Dulu juga informasinya, ada siswa yang sampai pingsan gara-gara dihukum fisik oleh oknum guru Y,” katanya, Jumat 16 Desember 2022.
Selain itu, Alik juga memprotes sikap kepala sekolah yang cenderung menutup-nutupi masalah tersebut. “Anak saya dapat penilaian buruk dari netizen karena disebut membolos atau menerobos pulang sebelum waktunya. Padahal, yang sebenarnya terjadi adalah kelas dalam kondisi tidak ada pelajaran dan kelas-kelas lainnya sudah banyak yang pulang,” terangnya.
baca juga : Periksa Sidik Jari, Identitas Perampo Rumdis Wali Kota Blitar Terkuak
Saat kejadian, kata dia, anaknya dan teman-teman sekelasnya hendak ikut pulang namun dipergoki oknum guru Y. Setelah itu, semua siswa satu kelas dihukum push up dan squat jump hingga ratusan kali. “Kami ke sini (sekolah) untuk mendesak agar oknum guru y diberi sanksi berat atau dimutasi ke sekolah lain,” tegasnya.
Pernyataan tegas Alik ini diamini orang tua siswa lainnya, Sri Wedari. Dia mengancam akan membawa ratusan wali murid lain yang anaknya juga pernah menjadi korban dari ulah oknum guru Y. Sementara itu, Kepala SMAN 3 Jombang, Zainul Fathoni enggan menanggapi kasus ini.
(ADI)