SIDOARJO: Keterbatasan ekonomi tidak jadi penghalang untuk meraih prestasi. Lihat saja Anditya Azzahra, siswi asal SMA Negeri 1 Taman Sidoarjo berhasil masuk jurusan farmasi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya.
Hebatnya lagi, anak yatim dan dari keluarga pra sejahtera atau tidak mampu menjadi salah satu mahasiswa termuda yang diterima di Unair tahun ini. Usia Azzahra 15 tahun 9 bulan.
Siswi kelas 12 IPA yang akrab dipanggil Tia menjadi salah satu mahasiswi termuda di Unair. Ada empat orang siswi masih berusia 15 tahun yang lolos dalam Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN)
Yang membedakan dengan mahisiwa termuda lainnya, siswa yang akrab dipanggil Tia ini berasal dari pra sejahtera atau tidak mampu. Bahkan berstatus anak yatim setelah ayahnya meninggal dunia.
Anak tunggal atau semata wayang ini, hidup dengan ibunya Eni Listyowati, 36 tahun, dan neneknya. Ibunya hanya bekerja sebagai karyawan toko alat tulis.
Sebelum mengikuti ujian masuk perguruan tinggi negeri, Tia sempat ragu karena terbentur masalah biaya. Dia tidak ingin membenani ibunya dan sempat memilih akan berkerja.
"Awalnya ragu kerena biaya kuliah juga tidak sedikit. Namun pihak sekolah mendorong dan menyakinkan saya untuk ikut seleksi, " ujarnya , siswi yang lahir 7 Juni 2005.
Prestasi akademik Tia di sekolah memang menonjol dibandingkan teman-temannya. Bahkan masuk program akselerasi. Di SMA dia hanya menempuh pendidikan dua tahun demikian juga saat duduk di bangku SMP.
Sementara Kepala Sekolah SMA 1 Taman, Nurus Shobah mengatakan bangga dengan prestasi anak didiknya ini. Namun berharap pada pemerintah daerah untuk memberi perhatian pada siswa berprestasi ini.
"Dia anak yang berpestasi dan membanggakan . Semoga ada perhatian dari pemerintah untuk membantu siswa-siwas berprestasi seperti Tia ini," harapnya.
(TOM)
