BLITAR : Bangunan Masjid Abdul Hadi Muhammadiyah, Desa Binangun Kecamatan Binangun Kabupaten Blitar, tertimbun tanah longsor, Minggu 20 November 2022. Bencana ini terjadi karena adanya pergerakan tanah di kawasan tersebut. Tak hanya rusak masjid, sebanyak 15 KK juga terancam kehilangan tempat tinggal.
“Ambruknya masjid dan rumah marbot itu terjadi sekitar 11.30 WIB. Beruntung tidak ada korban jiwa,” kata Kepala BPBD Kabupaten Blitar, Ivong Bettryanto.
Akibat peristiwa itu, Masjid Abdul Hadi Muhammadiyah kini tidak bisa lagi digunakan untuk beribadah. Bangun tersebut juga dipasangi garis polisi agar warga tidak mendekatinya. “Sudah dipasang garis polisi agar warga tidak mendekat karena lokasi masih sangat rawan terjadi pergerakan tanah,” imbuhnya
Pergerakan tanah yang menyebabkan rumah marbot roboh dan merusak bangunan masjid ini sebetulnya sudah terjadi sejak 17 Oktober lalu. Namun karena intensitas hujan yang cukup deras di wilayah selatan Blitar membuat bencana tanah bergerak tersebut terus meluas.
baca juga : Ular Sanca Teror Pekerja Tebu Mojokerto, 1 Orang Pingsan
Bencana tanah bergerak memang saat ini tengah terjadi disejumlah wilayah di kabupaten Blitar mulai dari kecamatan Binangun, Wates, Panggungrejo, Hingga Kademangan. Menurut BPBD Kabupaten Blitar Lokasi-lokasi tersebut termasuk daerah rawan bencana tanah bergerak.
Seperti di Daerah Panggungrejo, di lokasi tersebut puluhan rumah warga rusak akibat adanya pergerakan tanah. Warga pun hingga kini masih ada beberapa yang mengungsi akibat rumahnya tidak layak huni. BPBD Kabupaten Blitar sendiri telah melakukan pendataan mengenai jumlah kerusakan akibat bencana tanah bergerak.
(ADI)