SURABAYA : Penyidik Polda Jatim memeriksa enam orang saksi kasus kecelakaan bus maut di tol Surabaya-Mojokerto (Sumo) KM 712-200. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengungkap fakta atas kecelakaan yang menewaskan 14 penumpang tersebut. Dari enam saksi yang diperiksa, satu di antaranya yakni sopir utama, Ahmad Ari yang digantikan sopir cadangan Ade Firmansyah.
Namun menurut polisi, dari pemeriksaan saksi itu tak banyak fakta yang berhasil diungkap, karena saat kejadian mereka sedang tertidur. "Kebanyakan dari mereka tidak sadar karena dalam keadaan tidur. Jadi tidak tahu banyak atas kejadian kecelakaan itu," kata Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Dirmanto, Rabu 18 Mei 2022.
Mengenai kondisi sopir bus, Ade Firmansyah hingga saat ini masih dalam perawatan salah satu rumah sakit. Ia didiagnosa mengalami cidera otak ringan. Hingga kini, dia menjalani tahapan perawatan dan pemulihan medis di RS Citra Medika di Kecamatan Tarik Kabupaten Sidoarjo.
"Dia mengalami cidera otak ringan," katanya.
Baca juga : Soal Kondisi Bus Laka Tol Sumo, Begini Penjelasan Dishub Jatim
Sementara untuk proses kasus kecelakaan tersebut, saat ini masih terus dilakukan penyelidikan oleh penyidik Satlantas Polres Mojokerto. Termasuk diantaranya, mendalami soal sejak kapan kedua sopir itu berganti tugas menyetir dan terjadi di KM berapa.
"Info terbaru akan terus kami update," ujarnya.
Diketahui, bus pariwisata PO Ardiansyah mengalami kecelakaan di KM 712+400 jalur A Tol Surabaya - Mojokerto, Senin 16 Mei 2022 sekitar pukul 06.15 WIB pagi. Akibatnya, 14 orang dinyatakan meninggal dunia dan belasan orang lainnya menderita luka berat. Kejadian berawal saat bus bernopol S 7322 UW itu membawa penumpang kurang lebih 30 orang.
Bus diketahui berangkat dari Jogja tujuan Surabaya. Bus melaju dengan kecepatan sedang di lajur lambat. Saat tiba di km 712+200 /A, kendaraan oleng ke kiri dan menabrak tiang reklame di pinggir bahu jalan tol sehingga bus terguling.
(ADI)