MALANG: Pasca dipecatnya Sujud Pribadi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sejumlah loyalis mantan bupati malang dua periode itu ikut menarik dukungan dari pasangan petahana Pilbup Malang, Sanusi - Didik Gatot Subroyo (Sandi).
Keputusan menanggalkan atribut paslon petahana yang berjargon Malang Makmur ini sebagai bentuk kekecewaan para simpatisan akar rumput partai berlambang banteng moncong putih. Salah satunya karena pemecatan Sujud Pribadi.
"Kami tidak benci PDIP, kami tetap PDIP. Tapi untuk Pilkada ini, kami punya sikap lain. Kami tinggalkan atribut ini, salah satunya karena pemecatan Pak Sujud, " ujar Hari Prayitno.
Sementara Sekertaris DPD PDIP Jatim, Sri Untari mengatakan jika pemecatan Sujud Pribadi murni karena indisipliner kader yang tidak mendukung keputusan partai, yaitu mengusung Sanusi - Didik dalam Pilbup Malang.
Bahkan, Sujud juga ikut berkampanye untuk pemenangan paslon nomer urut 2 yang diusung PKB dan Hanura, yaitu Latifah Shohib yang berpasangan dengan Didik Budi Muljono.
"Di PDIP ini namanya disiplin organisasi. Ketika sudah diputuskan memilih pasangan Sandi, harus diikuti. Tidak bisa karena alasan tidak cocok lantas dukung yang lain. Ini partai bukan gerembolan, " tandasnya.
Ditambahkan Sri Untari, dipecatnya Sujud Pribadi tidak akan berpengaruh banyak terhadap elektabilitas paslon nomor 1 dan target perolehan suara dalam Pilkada, 9 Desember 2020.
Pilkada Kabupaten Malang sendiri diikuti tiga paslon. Yaitu petahana Sanusi - Didik, Latifah Shohib - Didik yang diusung PKB dan Hanura. Serta paslon jalur perseorangan Heri Cahyono-Gunadi Handoko.
(TOM)