GRESIK: Sejak pandemi covid-19 melanda, perajin sangkar burung di Kabupaten Gresik, Jawa Timur kebanjiran pesanan. Dalam sebulan, omzet bisa mencapai puluhan juta.

Sangkar burung produk kerajinan warga Desa Karang Semanding, Kecamatan Balongpanggang, Kabupaten Gresik paling laris dan banyak diburu kicaumania. Penampilannya kokoh karena menggunakan bahan kayu jati olahan menjadi ciri khasnya.

Shodiq, salah satu perajin sangkar burung mengatakan, sejak pandemi covid -19 pesanan sangkar burung terus mengalir. Tidak hanya dari Gresik, tapi juga pesanan dari kota lain di Indonesia.  Mulai  Madura,  Semarang, Jakarta, Medan dan Makassar.

BACA: Salut, Pengusaha Resto Sidoarjo Antar Makanan Gratis Kepada Warga Isoman

“Semula hanya ada beberapa orang perajin sangkar. Namun kini jumlahnya terus meningkat hingga mencapai lebih dari 80 orang perajin. Lonjakan pesanan sangkar burung telah membuka lapangan kerja baru bagi warga sekitar.  Terutama korban PHK  dampak pandemi covid -19, “ ujarnya.  
 
Untuk omzet penjualan seorang perajin, rata rata mencapai 40 unit per bulan. Harga jual bervariasi antara Rp 300 ribu hingga Rp 400 ribu per unit.  Jika ditotal maka satu perajin bisa meraup penghasilan kotor tak kurang dari Rp 120 juta per bulan!

Penghasilan yang mengiurkan membuat perajin sangkar burung di desa ini tidak hanya didominasi kelompok remaja dan orang tua. Namun juga ada ibu rumah tangga. Mereka mencari sumber penghasilan tambahan menjadi perajin sangkar burung.

Sementara Yahya Darmawan, salah satu penghobi burung mengatakan,  menyalurkan hobinya memelihara burung untuk mengusir stress dan rasa penat akibat rutinitas yang lebih banyak di rumah sejak pandemi covid-19.

“Sangkar burung produk Gresik berkualitas, penampilanya kokoh, bersih. Yang penting lagi harganya juga terjangkau, “ ujarnya.

(TOM)