SURABAYA : "Sebenarnya saya tidak tega" kata Walikota Surabaya, Eri Cahyadi saat memantau pelaksanaan PPKM Mikro dan jam malam, Senin 28 Juni 2021. Pemerintah Kota Surabaya meyakini Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro bisa menekan penyebaran covid-19. Sesuai peraturan, jam operasional tempat usaha di Surabaya dibatasi hingga pukul 20.00 WIB. Selain itu beberapa jalan protokol juga ditutup untuk meminimalisasi aktivitas masarakat.
"Sebenarnya secara jujur dari hati saya, kalau tutup jam delapan malam ini ya hati tidak tega sakjane (hati tidak tega sebenarnya). Karena apa? ini tempat mata pencahariannya teman-teman untuk mencari nafkah buat anak istrinya, keluarganya," katanya.
Namun, setelah melihat penerapan di lapangan, dia meyakini kebijakan PPKM Mikro selama tujuh hari ini dapat menekan kasus covid-19 di Surabaya. "Secara otomatis kondisi ini akan berdampak positif bagi perekonomian Kota Pahlawan," katanya.
BACA JUGA : BOR Rumah Sakit di Jatim Lampaui 90%, Bengini Kata Ketua Persi Jatim
Eri juga bersyukur warga dengan kesadarannya sendiri telah disiplin menerapkan jam malam.
"Saya matur nuwun (terima kasih) malam ini, alhamdulillah dengan kesadarannya menutup sendiri. InsyaAllah dengan kesadaran ini, covid-19 bisa turun dan bisa landai, sehinggga kita bisa melakukan kegiatan ekonomi lagi," katanya.
Didampingi beberapa Kepala Perangkat Daerah (PD) di lingkup pemkot, Wali Kota Eri Cahyadi berkeliling ke beberapa kawasan Surabaya Barat sejak pukul 21.00 WIB hingga larut malam. Mulai dari Jalan Indragiri, Jalan Mayjend Sungkono, HR Muhammad, Jalan Mayjend Yono Suwoyo hingga kawasan G-Walk Citraland. Beberapa kali, Eri bersama rombongan juga terlihat berhenti sejenak untuk melakukan sosialisasi secara humanis kepada pemilik rumah makan atau restoran yang masih buka melebihi pukul 20.00 WIB.
(ADI)