Mencicipi Brownies Batik nan Legit

Dwi Astutik menunjukkan brownies batik yang ia dibuat (Foto / Metro TV) Dwi Astutik menunjukkan brownies batik yang ia dibuat (Foto / Metro TV)

KEDIRI : Membatik umumnya dilakukan di atas selembar kain, namun Dwi Astutik  justru membatik di atas kue brownies. Motif yang unik dan menarik, brownies batik buatan Warga Desa Besuk, Kecamatan Gurah, Kediri ini diminati dan banyak dipesan.

Berawal dari hobinya membuat aneka makanan kering, Dwi lalu mengikuti pelatihan hingga berkreasi membuat brownies batik. Proses pembuatan kue brownies batik sama seperti brownies pada umumnya.

"Hanya saja motif batik dibuat terlebih dahulu menggunakan adonan," terangnya.

Dwi mengatakan untuk membuat brownies batik butuh konsentrasi dan ketelatenan yang tinggi. Hal itu harus dilakukan agar menghasilkan motif batik semirip mungkin dengan contoh sesuai orderan dari para pembeli.

Awalnya motif batik dibuat terlebih dahulu, jika motif batik menggunakan adonan selasai, lalu dikukus selama sepuluh menit. Sambil menunggu adonan motif batik matang, maka dipersiapkan adonan untuk membuat browniesnya.

Bahan seperti tepung, telor, gula dan cokelat diaduk hingga rata. Selanjutnya adonan cokelat ditaruh di atas motif batik yang telah dikerjakan sebelumnya lalu dikukus kembali hingga matang.

"Saya memasarkan brownies batik buatan ini melalui media sosial," kata Dwi.

Dalam sehari, Dwi mampu membuat brownies batik 5 sampai 6 buah. Mulai ukuran besar, sedang hingga ukuran kecil. Harga brownis batik untuk ukuran 20 kali 10 centimeter seharga Rp35 ribu dan untuk ukuran 26 kali 26 centimeter sebesar Rp150 ribu.

"Pemasannya tak hanya dari Kediri, Trenggalek, Depok, Sidoarjo, Jombang dan Malang," ujarnya.


(ADI)

Berita Terkait