MALANG : Penggunaan gas air mata dalam tragedi Kanjuruhan juga mendapat perhatian dari Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM). Penyelidikan yang dilakukan menyasar penggunaan gas air mata serta dugaan kekerasan oleh aparat keamanan.
"Kami juga mendalami apapun yang terjadi di Kanjuruhan, termasuk penggunaan gas air mata. Kalau di video yang tersebar ada tindak kekerasan, kenapa juga itu bisa terjadi, itu yang akan kami dalami," kata Komisioner Komnas HAM Choirul Anam di Malang, Senin 3 Oktober 2022.
Anam mengaku sudah menemui sejumlah Aremania dan keluarga korban Tragedi Kanjuruhan. Dalam pertemuan itu, kata dia, Komnas HAM mengumpulkan informasi terkait peristiwa kerusuhan di Stadion Kanjuruhan tersebut.
"Agenda Komnas HAM menguinjungi rumah korban, mengunjungi rumah sakit, bertemu dengan beberapa pemain, kami ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi," tuturnya.
Baca juga : 18 Polisi Pemegang Gas Air Mata Diperiksa Propam Mabes Polri
Selain itu, lanjutnya, Komnas HAM turut meminta keterangan manajemen serta meminta waktu untuk dipertemukan dengan para pemain Arema FC untuk menggali peristiwa yang terjadi. Termasuk mendalami penggunaan gas air mata yang memicu kepanikan suporter hungga berdesakan dan berakhir tewasnya seratusan lebih Aremania.
Komnas HAM juga akan mendalami karakter luka pada para korban dengan meminta keterangan tim medis yang menangani. "Itu agenda kami di Malang, semoga peristiwa ini terang benderang, semoga ini tidak terulang kembali," jelas Anam.
(ADI)