TUBAN : Seorang penambang di Tuban tewas tertimpa batu besar di kawasan tambang tradisional batu kumbung di Desa Guwo Terus, Kecamatan Montong, Rabu 15 Desember 2021. Korban bernama Irvan Sasmito (30). Bongkahan batu tersebut juga membuat penambang lain Dasmu (41) warga Desa Guwo Terus mengalami patah tulang dibagian tangan dan kaki.
Berdasar video amatir yang di rekam warga, korban berhasil dievakuasi setelah batu besar yang menimpanya itu dibongkar terlebih dahulu. Laki-laki 30 tahun yang baru saja menikah sekitar tiga minggu lalu itu tewas setelah batu besar yang ada di atasnya runtuh dan menimpa tubuhnya.
Nahas ini bermula saat korban bersama pekerja tambang lainnya sedang mengerjakan aktivitas tambang batu kumbung, bahan baku rumah seperti biasanya. Saat ada pekerja di atasnya memakai serkel atau alat pengiris batu, tiba-tiba batu besar yang ada di samping pekerja itu runtuh.
Baca Juga : Minta Damai, Orang Tua Anak Korban Pemerkosaan dan Penganiyaan Malang Tolak Tegas
Nahas, di bawah batu besar yang runtuh itu ada dua pekerja tambang yang juga sedang beraktivitas. Luka yang cukup parah membuat Irvan Sasmito meninggal dunia di lokasi kejadian. Pekerja lain yang mengetahui kejadian itu langsung berusaha menolong korban yang terkubur reruntuhan batu tambang.
"Kejadian sekitar pukul 08.00 WIB, yang satu pakai alat untuk mengiris, trus satunya lagi di sana itu, di sebelah barat gundukan yang ada tangganya. (Korban) dievakuasi setelah ada polisi," kata pemilik tambang, Pramu (65).
Pramu tidak mengetahui pasti penyebab runtuhnya bonkahan batu besar tersebut. Dia mengatakan saat ini kasus tersebut masih diselidiki polisi. "Kalau masalah kerja, harapan saya bisa diteruskan, mungkin sementara libur," katanya.
Pantauan di lokasi kejadian, polisi sudah memasang police line. Namun hingga saat ini polisi belum memberikan keterangan terkait peristiwa tersebut, termasuk apakah tambang tersebut ilegal atau legal.
(ADI)