LUMAJANG : Pemerintah Kabupaten Lumajang mulai mengembangkan pangan lokal yakni ubi jalar madu yang berada di lereng Gunung Semeru. Selain sebagai cadangan pangan lokal di tengah pandemi covid-19, ubi tersebut mulai dipasarkan hingga Korea.
Lahan ubi semeru tersebut berada di Desa Pasrujambe, Pasrujambe, Lumajang. Bulan ini sudah mulai memasuki panen. Berbeda dengan ubi jalar yang berada di cilembu, ubi madu semeru di lokasi ini lebih manis dan enak karena ditanam di atas ketinggian 2.500 meter dari permukaan laut.
Cara penanamannya pun cukup mudah petani biasanya menanam batang ubi jalar ini di tanah yang telah diolah. Perawatan ubi ini hanya membutuhkan waktu selama dua bulan. Sedangkan masa panennya harus menunggu hingga empat bulan.
"Dari dari musim tanam hingga panen butuh waktu enam bulan," kata salah satu petani ubi madu semeru, Sayi’in Abdul Kodir.
Dia mengatakan di desa tersebut, setidaknya ada 600 hektar lebih lahan yang ditanami ubi jenis ubi madu semeru. Setiap hektarnya, para petani bisa menghasilkan hingga 25 ton ubi.
Sayang, pandemi covid-19 ini berpengaruh kepada harga ubi. Kalau saat normal, petani bisa menjual ubi madu semeru per kilogramnya dengan harga Rp 3 ribu. Namun, sekarang turun menjadi Rp 2 ribu saja per kilogramnya. Meski demikian, petani mengaku bangga karena ubi madu semeru asal kecamatan pasrujambe ini bisa menembus pasar luar negeri.
Sementara itu, salah satu penikmat ubi madu semeru, Diana mengatakan ubi ini tidak hanya digunakan sebagai bahan baku pembuatan aneka macam makanan jadi. Tetapi ubi yang dioven dalam kondisi layu akan menghasilkan rasa yang tak kalah nikmat dengan makanan pokok lain.
"Memiliki tekstur daging yang lembut, punel dan manis legit. Sehingga cocok untuk dinikmati saat santai bersama keluarga atau dijadikan makanan pengganti pangan pokok," terangnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Lumajang, Indah Amperawati mengaku senang karena petani di tempat ini bisa memproduksi ubi jalar yang cukup besar dan bisa menembus pasar mancanegara.
"Kedepan kami akan akan melakukan pengembangan ubi madu semeru ini dengan cara meningkatkan pembibitan," terangnya.
Selain itu, pihaknya juga akan mengembangkannya dengan mengkolaborasikan sektor pertanian dengan wisata. Sehingga tidak hanya sektor pertaniannya saja yang bisa berjalan, namun wisata pertaniannya juga bisa dinikmati bersama.
(ADI)