BATU: Larangan sistem belajar tatap muka di masa pandemi covid-19, terpaksa diterjang oleh siswa SDN Gunung Sari 4 Kota Batu, Jawa Timur. Mereka nekat masuk sekolah lantaran sulitnya jaringan internet.
Untuk mendatangi sekolah ini tidak mudah. Sebab harus menjelajah ke pelosok wilayah, melewati hutan dan perkebunan. Selain itu juga melintasi dataran tinggi dan lembah jauh di utara Gedung Balaikota Among Tani Kota Batu.
Sejak dilarangnya belajar tatap muka di masa pandemi, pihak kepala sekolah dan guru di SDN Gunung Sari IV ini sudah mencoba sejumlah cara. Mulai dari belajar daring yang dianjurkan pemerintah hingga pembelajaran langsung di rumah setiap siswa.
Namun, dua sistem tersebut sama-sama sulit dilakukan. Sebab, diwilayah ini akses internet sulit di dapatkan. Sementara guru mendatangi rumah siswa juga terganjal medan berat dan susahnya mengontrol protokol kesehatan.
“Kami sudah coba melakukan berbagai cari, tapi tidak bisa berjalan. Sulit jaringan internet di sini, medatangi ke rumah siswa juga sudah dan tidak bisa mengontrol protokol kesehata, “ ujar Indaryanto, Kepala Sekolah SDN Gunung Sari IV, Kota Batu.
Akhirnya, satu-satunya cara yang dirasa aman dan mudah dijalani adalah dengan belajar secara tatap muka di kelas. Namun dilakukan secara bergilir dan dalam seminggu hanya dua kali.
“Seluruh siswa kelas satu hingga enam yang berjumlah 44 orang secara bergiliran mendapatkan jadwal pembelajaran di sekolah dua hari dalam sepekan, “ ujarnya.
Selama belajar tatap muka, penerapan protokol kesehatan ketat dilakukan pihak sekolah dan wajib ditaati setiap siswa. Mulai dari penggunaan masker atau face shield, mencuci tangan dan penyemprotan hand sanitiser serta phyisical distancing .
(TOM)