36 Santri Positif, Ponpes di Lamongan Ditutup

Petugas melakukan penyemprotan desinfektan di areal Pondok Pesantren Al-Mubtadi’in, Desa Banaran, Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur (Foto / Metro TV) Petugas melakukan penyemprotan desinfektan di areal Pondok Pesantren Al-Mubtadi’in, Desa Banaran, Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur (Foto / Metro TV)

LAMONGAN : Sebanyak 36 santri Pondok Pesantren Al-Mubtadi’in, Desa Banaran, Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur positif covid-19. Konfirmasi positif ini diketahui berdasakan hasil tes swab massal di Kecamatan Babat beberapa hari lalu. 

Untuk mencegah penularan, seluruh santri yang positif menjalani isolasi mandiri di dalam pesantren. Sedangkan, santri yang tidak terpapar dipulangkan untuk belajar secara daring. Tak hanya itu, proses sterilisasi juga terus dilakukan. Beberapa di antaranya dilakukan di ruangan tidur para santri, ruang kelas, serta masjid pondok.

“Kami ingin pastikan, tidak ada ada penularan lagi. Karena itu, untuk sementera kegiatan pondok dihentikan dan semua tempat kami sterilkan dengan disinfektan,” kata petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lamongan, Muslimin, Minggu 20 September 2020.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lamongan, seluruh santri yang positif Covid-19, tidak menunjukkan gejala apapun. Mereka berstatus Orang Tanpa Gejala (OTG). Karena itu, mereka mengimbau masyarakat tetap berhati-hati dan tetap disiplin menjaga protokol kesehatan.

"Saat ini santri yang positif dalam keadaan sehat dan sudah dipisahkan dengan santri yang lain. Mereka melakukan isolasi mandiri di areal pondok pesantren dengan pengawasan dari satgas," kata Kapolres Lamongan, AKBP Harun. 

Dia juga mengatakan petugas dari BPBD Lamongan terus melakukan upaya pencegahan dengan melakukan penyemprotan di areal pondok dan juga disekitar pondok pesantren.

"Selain itu, kami juga mensuplai kebutuhan pangan vitamin dan obat-obatan untuk santri saat melakukan isolasi mandiri selama 14 hari. Lalu, kami juga akan akan terus melakukan tracing kepada keluarga dan juga santri yang lain di lingkungan pondok pesantren untuk meminimalisir penyebaran covid 19," pungkasnya. 
 


(ADI)

Berita Terkait