CLICKS.ID: Siapa yang kenal pecel. Salah satu makanan tradisional ini paling digemari masyarakat Indonesia. Tersaji mulai dari warung-warung kecil hingga hotel berbintang lima.
Sayuran yang diberi tambahan bumbu pecel alias saus kacang ini memang memiliki rasa nikmat yang khas. Tapi kamu tahu nggak soal sejarah pecel yang konon sudah eksis sejak abad ke-9?
Tunggu dulu, jadi pecel sudah ada di Nusantara selama lebih dari satu milenium alias 1000 tahun? Yap, ini beneran dan nggak mengada-ada. Kalau menilik sejumlah bukti sejarah, pecel memang sudah dinikmati masyarakat Indonesia selama itu.
Di Indonesia, ada beragam jenis pecel yang bisa kamu nikmati. Pecel Madiun, pecel Nganjuk, pecel Gambringan, dan lain-lain memiliki cita rasa khasnya sendiri-sendiri. Tapi, intinya sih sebenarnya sama, yakni berupa sekumpulan sayuran yang diberi tambahan bumbu dengan rasa manis, gurih, dan pedas.
Menurut pakar kuliner Tanah Air Wira Hardiyansyah, pecel bahkan bisa jadi jauh lebih lama dikenal masyarakat Nusantara. Dia menduga penganan ini bahkan sudah ada sejak sebelum Masehi. Meski begitu, kalau acuannya adalah catatan sejarah resmi, memang pecel sudah dikenal di masa Kerajaan Mataram Kuno.
“Pecel kali pertama disebutkan dalam Kakawin Ramayana yang ditulis pada abad ke-9, tepatnya di era Mataram Kuno atau Mataram Hindu yang saat itu di bawah pemerintahan Raja Rakai Watukura Dyah Balitung (898-930 M),” ungkap Wira.
Pecel juga disebut di dalam Prasasti Siman yang ditemukan di Kediri, Jawa Timur. Omong-omong ya, prasasti ini ditulis pada 865 Tahun Saka atau 943 Masehi. Dalam prasasti ini, tertulis tentang makanan dari sayur-sayuran yang direbus dan kemudian dicampur dengan bumbu rempah.
BACA: Mencicipi Sensasi Pedas Belut Blukuthuk, Kuliner Unik Bojonegoro
Wira juga menyebut pecel tertulis dalam Babad Tanah Jawa versi Meinsma. Jadi, penganan ini disajikan saat proses pembukaan lahan untuk pusat Kerajaan Mataram. Catatan sejarah lain yang menyebut pecel adalah Serat Centhini.
“Dalam Babad Tanah Jawi edisi Meinsma, diceritakan bahwa Ki Ageng Karanglo dari Taji, kawasan sekitar Klaten, menjamu Ki Ageng Pamanahan dengan sejumlah penganan seperti nasi dan pecel, ayam, serta sayur menir,” jelas Wira.
Wah, nggak nyangka ya, ternyata pecel sudah ada sejak abad ke-9 dan masih lestari hingga sekarang. Kamu suka pecel juga nggak?
(TOM)