188 Perawat Meninggal, Santunan Kemenkes Mandek

Ilustrasi / Medcom.id Ilustrasi / Medcom.id
SURABAYA : Sedikitnya 188 perawat dari seluruh Indonesia meninggal dunia akibat terpapar covid-19. Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) mendesak kementerian kesehatan untuk memberikan santunan bagi para perawat yang meninggal. Sebab, hingga saat ini santunan dari Kementerian Kesehatan mandek.

Tim Satgas Covid-19 PPNI Pusat mencatat dari 188 perawat yang meninggal, 73 orang berasal dari Jatim. Hanya saja, baru 18 perawat yang mendapatkan santunan dari Kementerian Kesehatan.

Sedangkan diari PPNI sendiri, santunan yang diberikan masing-masing sebesar Rp8 juta. Rinciannya, dari PPNI pusat sebesar Rp5 juta dan dari PPNI Jatim sebesar Rp3 juta. Ditambah dengan penghargaan sebagai pejuang kemanusiaan, beasiswa pendidikan serta santunan lainnya.

Namun, PPNI pusat mengakui belum seluruhnya perawat yang meninggal mendapatkan santunan dari kementerian kesehatan. Padahal, mereka yang meninggal akibat covid-19 berhak mendapatkan santunan dari Kementerian Kesehatan masing-masing Rp300 juta atau bervariasi bagi yang memenuhi syarat.

"Bahkan diberikan beasiswa pendidikan hingga lulus sarjana bagi anak-anak yang ditinggalkan orang tuanya," ungkap Tim Satgas Covid-19 PPNI pusat Apri Sunadi.

Kondisi ini membuat PPNI akan melakukan audit dan evaluasi mengenai perawat yang meninggal dunia akibat covid-19 tersebut. Sehingga, nantinya bisa meminimalisir angka kematian perawat akibat covid-19.

"Sedangkan bagi mereka yang belum menerima santunan akan kami perjuangkan," katanya.

 


(ADI)

Berita Terkait