MOJOKERTO: Bulan ramadhan menjadi berkah tersendiri bagi pedagang sate tepung di kota Mojokerto, Jawa Timur. Meski berada di pinggiran jalan, namun 5 ribu tusuk sate tepung ludes terjual hanya dalam tiga jam.
Gerobak penjual sate tepung di Jalan KH Wahid Hasyim, Kota Mojokerto, ini selalu ramai pembeli. Setiap hari selama bulan ramadhan, sate tepung menjadi buruan warga untuk makanan buka puasa.
Sejak dibuka pukul 15.00 WIB, ratusan warga silih berganti berdatangan. Mereka rela mengantre lama untuk bisa dilayani dan harus menunggu digoreng matang demi sate tepung isi telur puyuh, usus dan rempela ati.
"Selain rasanya enak, gurih dan nikmat harganya juga murah. Pas buat buka puasa di rumah, " ujar divayanti, salah satu pembeli sate tepung.
BACA: Negara dengan Waktu Puasa Terlama dan Tersingkat,
Sate isi tepung telur campur usus, rempela ati dibanderol Rp 1.000 per tusuk. Sedangkan sate tepung usus campur rempela ati dibanderol Rp 2.000.
"Sehari sebanyak 5 ribu tusuk sate tepung habis terjual selama kurang lebih tiga jam, ujar Yudi Setiawan, pedagang sate tepung.
Selama bulan ramadhan penjualan sate tepung isi telur, usus dan rempela ati ini meningkat dua kali lipat jika dibandingkan dengan hari-hari biasa.
(TOM)
