Surabaya: Penjabat Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, berharap peresmian Kantor Perwakilan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) II dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap perbankan. Keberadaan Kantor Perwakilan LPS II menjadi momen penting dan strategis dalam upaya memperkuat sistem keuangan dan perbankan di wilayah tersebut.
"Peresmian ini tak hanya menjadi simbol komitmen LPS terhadap keamanan simpanan nasabah di Jawa Timur," ujar Adhy Karyono dikutip dari Antara, Jumat, 31 Mei 2024.
Sebagai lembaga yang memiliki peran penting dalam menjaga stabilitas sistem perbankan, LPS harus mampu memberikan jaminan dan perlindungan terhadap simpanan nasabah.
"Karena dengan memberikan jaminan perlindungan terhadap simpanan maka kepercayaan nasabah pun akan bertambah. Masyarakat merasa aman dan nyaman dalam bertransaksi di bank sehingga akan mampu menjaga stabilitas ekonomi di wilayah Jawa Timur," ucapnya
Adhy juga berharap keberadaan Kantor Perwakilan LPS di Surabaya dapat membuat layanan kepada masyarakat lebih optimal, responsif, dan cepat dalam menghadapi berbagai dinamika.
Ke depan, lanjutnya, sinergi antara LPS dan pemerintah daerah, perbankan, serta masyarakat harus terus ditingkatkan untuk menciptakan ekosistem keuangan yang sehat dan berdaya saing tinggi.
Mantan pejabat Kementerian Sosial itu juga mengomentari kinerja ekonomi Jawa Timur yang positif pada Triwulan I tahun 2024. Hal ini terlihat dari pertumbuhan ekonomi Jawa Timur, dengan PDRB Triwulan I tahun 2024 yang tumbuh sebesar 4,81 persen (year on year).
"Ini sekaligus menjadi penyumbang perekonomian terbesar kedua di Pulau Jawa dengan kontribusi sebesar 25,07 persen," tutur dia.
Pertumbuhan ekonomi Jawa Timur didominasi oleh kontribusi industri pengolahan sebesar 31,54 persen dari PDRB, diikuti sektor perdagangan sebesar 19,01 persen, dan sektor pertanian dengan kontribusi sebesar 9,71 persen.
Sementara itu, sektor keuangan di Jawa Timur secara umum sangat kondusif, tercermin dari indikator-indikator perbankan yang positif. Pada Februari 2024, jumlah dana pihak ketiga (DPK) bank umum meningkat signifikan sebesar 6,97 persen (year on year), mencapai Rp761 triliun.
"Penyaluran kredit perbankan di Jawa Timur juga tumbuh sebesar 8,01 persen (y on y) sebesar Rp697 triliun," kata dia.
Selain itu, indikator kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) di Jawa Timur terjaga di bawah 4 persen, yaitu sebesar 3,34 persen. Indikator kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) juga tercatat sebesar 35,80 persen.
"Capaian tersebut cukup resilien untuk mengantisipasi potensi risiko di masa datang, dan penyaluran kredit di Jawa Timur tercatat memiliki kualitas yang baik," tuturnya.
Adhy berharap LPS terus berkomitmen menjalankan tugas dan fungsinya dengan penuh tanggung jawab, serta berkontribusi positif bagi perekonomian Indonesia, khususnya Jawa Timur.
Peresmian ditandai dengan penekanan tombol sirine oleh Pj Gubernur Jatim bersama Anggota Komisi XI DPR RI, Wakil Ketua Dewan Komisioner LPS, Anggota 3 Dewan Komisioner LPS, Kepala Kantor Perwakilan LPS II, dan Ketua Dewan Komisioner LPS.
Ketua Dewan Komisioner LPS, Purbaya Yudhi Sadewa, mengatakan bahwa keberadaan kantor perwakilan di Surabaya diharapkan semakin dikenal oleh masyarakat.
"Kami perlu LPS dikenal oleh sebanyak mungkin masyarakat Indonesia, sehingga mereka tidak takut menaruh uangnya di bank dan kalau ada goncangan finansial tidak panik," katanya.
(SUR)