SURABAYA : Stok plasma konvalesen di Unit Donor Darah Palang Merah Indonesia (UDD PMI) Kota Surabaya kosong. Kondisi ini terjadi akibat banyaknya antrean permintaan. Tercatat ada sekitar 75 pasien yang belum bisa dilayani.
"Yang kita dahulukan adalah antrean yang terdahulu. Stoknya nol, karena antreannya sudah cukup banyak," kata Kabid Pelayanan Humas UDD PMI Kota Surabaya, Martono Adi Triyogo, Rabu 16 Juni 2021.
Selain plasma konvalesen, stok darah di PMI Surabaya kata Martono juga mulai menipis. Hingga Selasa 15 Juni 2021, hanya ada 80 stok darah di PMI Kota Surabaya. Dia menduga hal itu akbat masifnya program vaksinasi sejak beberapa pekan terakhir.
BACA JUGA : Kunjungi Unusa, Konjen Jepang Tawarkan Pertukaran Mahasiswa
Sebab, beberapa waktu lalu PMI mengeluarkan surat edaran yang menyebutkan bahwa, calon pendonor darah bisa mendonorkan darah dua minggu setelah mendapatkan vaksin covid-19 dosis kedua.
"Selama pagebluk, stok darah di PMI Kota Surabaya sangat tipis. Mengingat, giat vaksinasi semakin massif. Pendonor pun mengalami beragam kendala persyaratan donor darah, salah satunya baru bisa mendonorkan darah pasca 2 pekan usai vaksinasi kedua," katanya.
Untuk mengatasi krisis persediaan darah itu, UDD PMI Kota Surabaya tengah melobi sejumlah instansi yang sempat terkendala persyaratan donor darah. Sebab, gerakan dari BUMN terkait vaksinasi serentak menjadi salah satu kendala minimnya pendonor.
"Orang yang habis vaksinasi, tidak bisa langsung donor. Harus nunggu dua minggu setelah vaksinasi," ujarnya.
(ADI)