SURABAYA : Ratusan mahasiswa Indonesia yang menempuh pendidikan di China, terpaksa menunda keberangkatan mereka karena belum ada kejelasan mengenai kebijakan izin masuk ke negara China. Meski demikian, mahasiswa Indonesia mengaku tetap siap berangkat karena kondisi di China yang sudah berangsur normal pasca pandemi covid-19.
Sejumlah mahasiswa Indonesia yang menempuh pendidikan di China bergantian mendatangi kantor Indonesia Tionghoa Culture Center (ITC) di Surabaya. Rata-rata, mereka menanyakan kepastian keberangkatan ke China untuk melanjutkan pendidikan di beberapa universitas terkemuka di sana.
Koordinator ITC Center, Andre So mengatakan pihaknya sudah berupaya untuk memberangkatan ratusan mahasiswa baru dari Indonesia yang hendak studi ke China. Sebab, mulai September 2020, pendidikan di China sudah masuk pada pendaftaran ulang.
"Namun hingga kini pemerintah China belum mengizinkan warga negara dari Indonesia masuk ke China. Meski kondisi di sana sudah berangsur normal pasca pandemi covid-19," terangnya.
Berbeda dengan China, ITC Center yang juga memberangkatkan mahasiswa Indonesia ke Taiwan justru tidak mengalami kendala. Mereka hanya diwajibkan menunjukkan hasil tes swab dari rumah sakit di Indonesia sebelum nantinya dikarantina selama 14 hari setelah tiba di Taiwan.
"Kami akan tetap berangkat ke China. Selain penanganan covid-19 yang tergolong cepat, sistem pendidikan di China dianggap lebih maju dan bagus," kata mahasiswa Indonesia, Nia Istiyana Dewi.
Dari data ITC Center, jumlah mahasiswa baru angkatan tahun 2020 asal Indonesia yang menempuh pendidikan di China sebanyak 180 orang. Namun, secara keseluruhan jumlah mahasiswa Indonesia untuk semua jenjang yang diberangkatkan ke China melalui ITC Ceneter lebih dari 1500 mahasiswa. Sedangkan, khusus di Taiwan sebanyak 45 orang.
(ADI)