Tanggul Kali Lamong Mojokerto Jebol, Dapur Umum Siaga!

Dapur umum didirikan pasca banjir akibat tanggul Kali Lamong di Mojokerto jebol. (medcom.id) Dapur umum didirikan pasca banjir akibat tanggul Kali Lamong di Mojokerto jebol. (medcom.id)

MOJOKERTO: Tiga desa di Kecamatan Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur terendam banjir setelah hujan deras menguyur lebih dari delapan jam, pada Minggu malam 13 Desember 2020.  

Ketiga desa itu adalah Desa Banyulegi, Pulo Klanting dan Ngarus. Banjir disebabkan jebolnya tanggul Kali Lamong ini juga memutus akses jalan penghubung antar desa.

Dari data sementar, tercatat 33 rumah di desa tersebut terendam banjir dengan ketinggian air satu meter lebih.

"Tanggul Kali Lamong jebol sehingga meluap ke rumah-rumah.  Hujan mulai siang hingga malam tadi, " ujar Masduki, salah satu korban banjir.  

Karena banjir lebih dari satu meter, banyak warga terutama ibu-ibu dan anak  mengungsi ke rumah saudara dan di masjid desa.

Sementara para pria bertahan di rumah masing-masing menunggu surutnya air banjir dan manaruh perabot rumah di tempat yang aman dari banjir.

Lantaran banjir belum juga surat hingga Senin hari ini, 14 Desember 2020, Dinas sosial pemda setempat, mendirikan dapur umum untuk mencukupi kebutuhan makanan para pengungsi.
 
Wakil Koordinator Taruna Siaga Bencana (Tagana) Dinsos Kabupaten Mojokerto, Imam Saifudin, mengatakan dapur umum sengaja didirikan untuk mencukupi kebutuhan konsumsi warga terdampak banjir yang tersebar di 5 dusun yang berada di 4 desa di Kecamatan Dawarblandong.
 
Ada 40 personel Tagana yang disiapkan untuk memasak di dapur umum ini. Jumlah itu dibagi menjadi 2 shift agar bisa membantu keperluan warga lainnya. Logistik yang dimasak, mulai dari beras, minyak, lauk, makanan siap saji, telah tersedia dari Dinas Sosial Kabupaten Mojokerto dan sumbangan dermawan.

"Sejak kemarin ada informasi banjir dan berdampak pada penduduk, kita segera dirikan dapur umum. Hari pertama kita langsung memasak 300 porsi untuk makan siang dan makan malam dengan porsi yang sama," jelas Imam kepada Medcom.id melalui sambungan telepon, Senin, 14 Desember 2020.
 
Menurut Imam di hari kedua banjir ini, porsi yang diberikan kepada pengungsi mulai berkurang. Jika awalnya sekali masak 300 porsi, kini hanya 150-hingga 200 porsi nasi bungkus. Jumlah tersebut menurun karena air berangsur mulai surut di beberapa desa lain.
 
“Hari ini hanya 150 porsi untuk masyarakat terdampak banjir. Jumlah menurun karena banjir berangsur surut di desa-desa lain. Hari ini yang masih terendam banjir hanya Dusun Balong, Desa Banyulegi,” ujar Imam.


(TOM)

Berita Terkait