SURABAYA: Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi Provinsi Jawa Timur akan lebih awal mengalami musim kemarau tahun ini. Hal itu terjadi karena kemunculan fenomena El Nino.
Kepala Kelompok Unit Prakirawan BMKG Maritim Tanjung Perak Surabaya, Ady Hermanto, mengatakan El Nino merupakan pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normal, yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah. Dampak El Nino adalah berkurangnya curah hujan yang akhirnya memicu terjadinya kondisi kekeringan.
“Sehingga kemarau akan lebih kering dibanding tahun-tahun biasanya,” kata Ady saat dikonfirmasi, Rabu, 8 Maret 2023.
BACA: Santri di Malang Hilang Terseret Arus Sungai Brantas
Ady menjelaskan cuaca El Nino akan membuat musim kemarau lebih awal terjadi di Jatim pada bulan April. Selain Jatim wilayah yang juga terdampak adalah Bali, NTB, NTT, dan selanjutnya disusul daerah-daerah lain di bukan berikutnya.
Ady menyarankan agar masyarakat Jatim, menghemat penggunaan air. Sebab puncak musim kemarau sendiri diprediksi terjadi Agustus 2023.
"El Nino terjadi sekitar semester kedua tahun ini, mulai untuk berhemat air,” jelasnya.
Saat fenomen El Nino terjadi, suhu udara diperkirakan mencapai 33-34 derajat celcius. Selain menghemat penggunaan air, BMKG mengimbau masyarakat harus memperhatikan kondisi kesehatannya, di masa peralihan musim.
"Kami imbau kepada masyarakat agar selalu menjaga kesehatan di masa peralihan musim ini, dan tetap selalu mengupdate informasi cuaca yang disampaikan oleh BMKG,” ungkapnya.
(TOM)