Santri di Malang Hilang Terseret Arus Sungai Brantas

Lokasi korban hilang terseret arus di aliran Sungai Brantas di Desa Sukoraharjo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Lokasi korban hilang terseret arus di aliran Sungai Brantas di Desa Sukoraharjo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

MALANG: Seorang santri bernama Agung Pribadi Romadhon, 15, dilaporkan hilang terseret arus di aliran Sungai Brantas di Desa Sukoraharjo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Selasa, 7 Maret 2023, pukul 16.30 WIB. Sebelum hilang, korban diketahui sedang mandi.

Saat dikonfirmasi, Kapolsek Kepanjen Kompol Sri Widyaningsih membenarkan peristiwa itu. Ia menyampaikan hingga saat ini, personel gabungan masih diterjunkan untuk melakukan penyisiran dan mencari keberadaan korban.

“Ini masih di lokasi. Ini saya lagi di Sungai Brantas Kemiri. Belum ada perkembangan. Gabung bersama Basarnas, Tahana, SAR Kanjuruhan, lengkap, belum ada perkembangan,” kata Widya, Rabu, 8 Maret 2023.

BACA: Toko Sembako di Magetan Dibobol Maling, Uang dan Rokok Raib!

Widya menerangkan korban merupakan salah satu santri di Pondok Pesantren (Ponpes) PPAI Al Aziz di Desa Amadanom, Kecamatan Dampit. Sebelum kejadian, korban diketahui mengikuti pengajian rutin di Ponpes PPAI Ketapang di Desa Sukoraharjo, Kecamatan Kepanjen.

Usai mengikuti pengajian, korban bersama lima orang temannya kemudian berangkat mandi di aliran Sungai Brantas yang berlokasi tepat di belakang Ponpes PPAI Ketapang. Nahas, korban terseret arus sungai yang deras.

“Jadi dia (korban) mandi disitu terus berenang, di tengah-tengah perjalanan dia nggak kuat karena terseret arus deras. Teman-temannya sudah naik, dia belum naik,” bebernya.

Widya menuturkan lokasi tersebut memang dilarang untuk berenang dan mandi. Bahkan, di lokasi itu juga sudah ada sejumlah imbauan larangan berenang.

"Sudah ada larangan, ada bannernya juga dilarang mandi, sama penjaga sudah dikasih tahu tidak boleh mandi," ungkapnya.

Sementara itu, salah satu angota Tagana, Mustofa, mengatakan ada sekitar 50 personel gabungan yang diterjunkan untuk mencari keberadaan korban. Pencarian siswa kelas 3 SMP itu dilakukan dengan menyusuri beberapa titik di sekitar lokasi berenang.

“Mulai dari belakang Pondok Ketapang, lanjut Jembatan Panarukan sampai Jembatan Kedungpedaringan, Dam Jepang Kendalsari sampai Bumiayu. Titik terakhir bendungan Sengguruh. Masih belum ada tanda-tanda," jelasnya.

 


(TOM)

Berita Terkait