Dugaan Prostitusi Seks Menyimpang Dibalik Kasus Sodom Pejabat Kejari Bojonegoro

Ilustrasi / Medcom.id Ilustrasi / Medcom.id
SURABAYA : AH, oknum jaksa di Kejari Bojonegoro yang ditangkap setelah diduga melakukan sodomi terhadap pelajar SMA di Jombang, masih diperiksa polisi. Diduga dibalik kasus tersebut terdapat jaringan prostitusi seks menyimpang.

"Kalau dari laporan Asus (Asisten Pidana Khusus), ternyata yang bersangkutan pernah mengalami hal yang sama (disodomi) pada usia 6 tahun. Nah, apakah ada kelainan, itu yang masih akan terus didalami lagi," jelas Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Jatim, Mia Amiati, Kamis 18 Agustus 2022.

Mia mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan oleh penyidik, AH mengaku baru pertama kali ini melakukan tindakan asusila. "Dari laporan tim di sana, yang bersangkutan mengaku baru kali ini. Makanya sudah termasuk berumur orangnya dan punya istri. Jadi nggak tau fantasi apa hingga bisa melakukan seperti itu," terang dia.

Dari kasus ini, Mia menegaskan akan segera melakukan evaluasi. "Pasti akan kami coba. Selama ini kan kami melakukan asesmen hal yang sifatnya apakah dia pengguna narkoba atau tidak. Untuk ke depan mungkin dalam setiap penempatan jabatan, akan memohon untuk asesmen apakah tidak berperilaku menyimpang," ungkapnya.

Baca juga : Dipukuli Suami, Istri di Sampang Lapor Polisi

Mengenai kasus ini, sebelum terjadinya sodomi, apakah korban diming-imingi, Mia membenarkan. Menurut keterangan sementara dari AH, bahwa korban dikasih uang Rp300 ribu.

"Pengakuan yang bersangkutan, korban dikasih uang Rp300 ribu, katanya tapi ada mucikarinya. Jadi yang ditangkap itu tiga orang. Ada yang menjaga kamar di depan itu yang menyediakan orang, kemudian yang bersangkutan ini memerintahkan pada penjaga ini cari anak-anak," sebutnya.

"Jadi semua ini sudah terencana. Penyedia jasanya dikasih Rp400 ribu, kemudian korban dikasih Rp300 ribu," tambah Mia.


(ADI)

Berita Terkait