Khofifah Minta Dindik Perluas KBM Tatap Muka

Ilustrasi / Medcom.id Ilustrasi / Medcom.id

SURABAYA : Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, intruksikan kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka diperluas di wilayahnya. Dia mengklaim saat ini Provinsi Jatim bebas dari zona merah penyebaran covid-19.
 
"Kami akan melakukan evaluasi untuk memperluas jumlah sekolah yang bisa melakukan uji coba tatap muka. Karena sekarang zona merah (covid-19) sudah bebas dari Jatim," kata Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim, Wahid Wahyudi, Selasa, 13 Oktober 2020.

Meski demikian Wahid belum bisa memastikan daerah mana saja yang akan diperluas dalam proses belajar mengajar tatap muka. 

"Pertimbangannya kenapa harus diperluas, karena pembelajaran jarak jauh secara daring memang kurang efektif. Sehingga terjadi penurunan kualitas pendidikan pada pelajar," jelasnya.
 
Menurut pengamatan di lapangan, Wahid menilai baik guru maupun murid kesulitan menjalani pembelajaran daring, karena hal ini kali pertama dilakukan. Sehingga belum ada persiapan, karena dilakukan secara mendadak.
 
"Mungkin ini adalah tahun pertama siswa melakukan pembelajaran daring, sehingga daya tangkapnya saat melihat monitor baik HP maupun komputer itu lebih rendah ketimbang saat pembelajaran tatap muka," ungkap Wahid.
 
Wahid mengaku ada banyak keluhan dari para pelajar terkait belajar secara daring. Khususnya ketika mata pelajaran seperti matematika, fisika, dan kimia. Maka dari itu, kata Wahid, perlu dilakukan evaluasi agar kualitas pendidikan di Jatim tidak menurun. Sehingga bisa tetap meluluskan generasi-generasi penerus yang kompeten.
 
"Saya yakin penurunan ini terjadi pada titik-titik tertentu dan pada titik tertentu akan naik lagi. Sekarang kan guru dan siswa belum siap. Guru belum menyiapkan model pembelajaran daring, siswa juga tidak terbiasa," ujar Wahid.
 
Seperti diketahui Provinsi Jatim telah melakukan uji coba pembelajaran tatap muka masing-masing satu SMA dan satu SLB di daerah-derah yang ada di Jatim, kecuali Surabaya dan Sidoarjo. Sementara untuk jenjang SMK yang melakukan uji coba pembelajaran tatap muka sebanyak 25 persen dari masing-masing daerah, kecuali Surabaya dan Sidoarjo.


(ADI)

Berita Terkait