Tolak Pemakaman Jenazah Diduga Covid-19, Warga Lempari Petugas

Sejumlah  warga menolak  dan melempari petugas yang hendak memakamkan jenazah yang diduga covid-19 (Foto / Metro TV) Sejumlah warga menolak dan melempari petugas yang hendak memakamkan jenazah yang diduga covid-19 (Foto / Metro TV)

PROBOLINGGO : Meski sosialiasi terkait pemulasaran jenazah covid-19 sudah dilakukan, namun penolakan pemakaman masih terjadi. Terbaru, Warga Desa Gunggungan Lor Kecamatan Pakuniran, Kabupaten Probolinggo mengamuk dan menyerang petugas saat hendak memakamkan jenazah diduga covid-19. 

Penolakan tersebut terjadi saat petugas hendak memakamkan jenazah M (70) yang meninggal di Rumah Sakit Rizani Paiton dan dinyatakan probabel covid-19. Warga yang marah melempari petugas agar tidak melakukan pemulasaran jenazah sesuai protokol kesehatan covid-19. 

"M memiliki riwayat penyakit sesak napas dan dilakukanlah rapid tes oleh tim medis di rumah sakit dan reaktif. Hanya saja, hasil swabnya belum keluar," kata Koordinator Satgas Penagamanan dan Penegakan Hukum Penanganan covid-19, Ugas Irwanto
 
Ugas mengatakan, sesuai dengan SOP, tim medis harus memberlakukan pemulasaran dan pemakamannya menggunakan protokol kesehatan. Sebelumnya, menurut Ugas pihak keluarga pun sudah diberitahu dan sepakat. 

"Namun saat ambulans tiba di dekat lokasi pemakaman yang berdekatan dengan rumah keluarga pasien warga dan keluarganya justru berubah pikiran dan menolak untuk dimakamkan secara protokol kesehatan," katanya.

Berkaitan dengan langkah tim Satgas mengenai kejadian ini, Ugas menegaskan pihaknya masih menunggu hasil swab dari pasien M.

"Jika nanti hasil swabnya positif akan menjadi kajian khusus dari tim gakkum covid-19. Sebab dinilai peristiwa ini menimbulkan keresaan dengan memprovokatif warga dan bisa provokator bisa dipidanakan,” katanya.


(ADI)

Berita Terkait