MALANG: BMKG Stasiun Klimatologi Malang mencatat, wilayah Malang Raya, meliputi Kota Malang, Kabupaten Malang dan Kota Batudilanda musim hujan dengan curah yang sangat tinggi selama Februari 2023. Selama periode itu, curah hujan di wilayah Malang Raya mencapai 300 milimeter per 10 hari.
Prakirawan BMKG Stasiun Klimatologi Malang, Ahmad Lutfi, mengatakan pendataan ini dilakukan selama dua periode yakni pertama mulai 1 hingga 10 Februari dan kedua mulai 11 hingga 20 Februari 2023. Selama 20 hari itu, wilayah Malang Raya terus dilanda hujan lebat dengan intensitas tinggi.
"Memang terlihat di wilayah Malang Raya curah hujan dalam periode itu tinggi dan sangat tinggi," kata Lutfi, Sabtu, 25 Februari 2023.
BACA: Banjir Belum Surut, 6.295 Rumah di Lamongan Masih Terendam
Lutfi mencontohkan pada periode 1 hingga 10 Februari 2023 curah hujan dengan intensitas 300 milimeter melanda kawasan Kecamatan Kasembon, Kabupaten Malang. Sedangkan pada periode 11 hingga 20 Februari 2023, curah hujan tinggi terjadi di daerah Malang selatan seperti Sumbermanjing, Ampelgading, Tirtoyudo hingga Dampit.
"Penyebabnya adalah saat ini Wilayah Jawa Timur termasuk Malang Raya sedang berada dalam puncak musim hujan dan warga diimbau untuk waspada terhadap adanya bencana hidrometeorologi," jelasnya.
Lutfi menerangkan wilayah Malang Raya bakal menghadapi cuaca ekstrem berupa curah hujan tinggi pada periode 25 Februari hingga 3 Maret 2023. Ada tiga penyebab munculnya fenomena cuaca ekstrem itu.
Pertama aktifnya La Nina lemah masih berdampak terhadap peningkatan jumiah curah hujan di wilayah Jawa Timur. Kedua, tarikan massa udara akibat adanya daerah pusat tekanan rendah di sebelah utara Australia mengakibatkan terbentuknya pertemuan massa udara di wilayah Jawa Timur. Terakhir, aktifnya gelombang atmosfer Rossby dan Kelvin di Jawa Timur berdampak pada peningkatan jumlah curah hujan.
“Yang jelas dengan adanya peningkatan curah hujan menimbulkan adanya cuaca ekstrem yang berdampak pada peningkatan potensi bencana hidrometeorologi,” ungkapnya.
(TOM)