SIDOARJO: Sekitar seribu lebih warga di Kecamatan Tulangan, Kabupaten Sidoarjo, ternyata belum memiliki fasilitas jamban di rumahnya. Selama ini, mereka melakukan buang air besar (BAB) di sungai.
Kondisi ini diungkap Kepala Puskesmas Tulangan, dr Teguh. Ia mengatakan, BAB di sungai mengancam kesehatan masyarakat karena mengakibatkan pencemaran yang bisa menimbulkan sejumlah penyakit.
"Kondisi seperti ini memprihatinkan, karena BAB di sungai mencemari air sungai. Selanjutnya air sungai yang tercemar, bisa merembes ke air sumur warga, " ujarnya.
Dijelaskan dr Teguh, pencemaran tersebut bisa menimbulkan berbagai penyakit, seperti hepatitis A, tifus hingga diare. Kondisi yang demikian yang perlu disosialisasikan ke masyarakat.
BACA: Jelang Ramadan, Harga Cabai di Malang Tembus hingga Rp80.000
"Kami menghimbau warga tidak membuang hajat di sungai. Demikian pula warga yang memiliki jamban, pembuangannya harus pada septictank dan jaraknya harus sekian meter dari sumur, "pesannya.
Sementara Kepala Desa Kepunten, Zainul Abidin n berharap agar ada bantuan jambanisasi di sejumlah titik agar bisa dimanfaatkan warganya dan tidak lagi BAB di sungai.
"Selama ini banyak warga yang masih BAB di Sungai. Jika di titik-titik tersebut ada jamban bantuan pemerintah, bisa dimanfaatkan bersama-sama, " harapnya.
(TOM)