SIDOARJO : Kerja keras Unit Reskrim Polsek Sukodono guna mengungkap pelaku pembuang bayi yang ditemukan warga Perum Kebon Agung Desa Kebon Agung, Sukodono, membuahkan hasil. Polisi menangkap pembuang bayi yang ditemukan warga, pada Minggu 19 September 21. Pelaku berinisial IAN (23), warga setempat yang tak lain adalah ibu kandung bayi.
Kapolsek Sukodono Iptu I Ketut Agus Wardana mengatakan dari hasil pemeriksaan, polisi menyimpulkan jika pelaku membuang bayi di dekat sumur rumahnya itu lantaran takut dengan kedua orang tuanya jika pelaku melahirkan bayi hasil hubungan gelap.
“Pelaku IAN ini malu dan takut pada kedua orang tuanya. Sehingga dia membuang bayinya," katanya.
Lanjut Ketut, bahwa maksud dari pelaku membuang bayi di dekat sumur di dalam rumahnya tersebut agar bisa ditemukan oleh ibu pelaku, yakni Fatmawati, (45). Tujuannya agar bisa diadopsi oleh ibu pelaku. “Niat pelaku, ingin bayi perempuan itu diadopsi ibunya sendiri (Fatmawati), biar bisa ketemu terus dengan anaknya,” ujarnya.
Baca Juga : Tega, Bayi Cantik Ditinggal di Pinggir Sumur di Sukodono Sidoarjo
Pelaku IAN dari awal kehamilan, sekitar Desember, berusaha menutupi kehamilannya, dari kedua orang tuanya. Karena pelaku takut orang tuanya kecewa jika pelaku hamil di luar nikah. Untuk menutupi kehamilan, selama masa kehamilannya itu, pelaku jarang keluar dari kamar dan rumahnya.
“Pelaku mengaku tiga kali melakukan hubungan terlarang dengan pacarnya hingga akhirnya hamil dan melahirkan. Sedangkan, bapak biologis si jabang bayi itu sekarang kabur,” jelasnya.
Bayi itu dilahirkan sendiri tanpa bantuan orang di kamar pelaku, sekitar pukul 10.00 wib, pada hari Minggu 19 September 21. Setelah dilahirkan bayi itu ditaruh dalam bak plastik pinggir sumur dalam rumahnya. Bayi perempuan seberat 3,1 kilogram dengan panjang 50 centimeter itu kini masih dalam perawatan tenaga kesehatan (Nakes) Puskemsas Sukodono. Polisi juga sudah berkoordinasi dengan Dinas Sosial (Dinsos) Sidoarjo.
Rencananya bayi itu akan diserahkan ke Dinsos Sidoarjo. “Sudah empat hari, kami masih menunggu pihak Dinsos, yang akan merawatnya,” pungkasnya.
(ADI)
