Pesona Dik Ical, Sang Penjual Pecel Tuban Bikin Melek

Sosok Dik Ical, penjual yang menghebohkan pecinta kuliner malam di Tuban (Foto / Istimewa) Sosok Dik Ical, penjual yang menghebohkan pecinta kuliner malam di Tuban (Foto / Istimewa)

TUBAN : Nama Cikal Punya Arifyaa jadi bahan perbincangan warganet di Tuban. Pesona penjual pecel ini memang sedap dipandang. Banyak kaum adam yang rela mengantre demi menikmati pecel sambil memandang wajah Dik Cikal.

Cikal menjadi magnet para pencinta kuliner malam Tuban belakangan ini. Bukan semata parasnya yang cantik, namun keramahan dan senyumnya yang manis membuat pembeli berbondong-bondong datang. Terlebih, nasi pecel yang dijualnya juga berasa lezat.

Cikal menjajakan nasi pecel secara lesehan di depan pertokoan Sidodadi, Jalan Basuki Rahmat. Warung ini hanya buka malam hari, dari pukul 20.00 WIB hingga 02.00 dini hari.

Selain pecel,  pengunjung juga menyediakan kuliner khas Tuban, mulai lodeh, cumi hitam (nus), kare dan lainnya. Bermacam lauk juga menyertai, termasuk gorengan.

Tidak dimungkiri nama Cikal melambung karena parasnya yang menyita perhatian. Perempuan muda berambut sebahu ini selain modis, juga berwajah ayu. Begitu ada yang mengunggah di media sosial, netizen riuh memperbincangkan.

Dampak viralnya warung Dik Cikal ini pembeli makin membeludak. Mereka yang datang rata-rata anak muda. Banyak yang membeli untuk dibawa pulang, tetapi kebanyakan sengaja makan di tempat dan betah berlama-lama. Ada pula yang sekadar datang untuk menikmati minuman dan jajanan.

Sesungguhnya warung nasi pecel ini sudah berjalan empat tahun. Namun ketika itu, orangtuanya yang berjualan. Cikal kini memutuskan untuk membantu menjalankan bisnis makanan ini.

“Ini usaha orang tua, saya cuma membantu aja,” ujarnya.

Dia menuturkan, berjualan nasi pecel sengaja dilakukan malam hari karena faktor tempat. Saat ini warung nasi pecelnya masih di ‘nebeng’ di emperan pertokoan yang baru tutup malam hari.

Begitu toko tutup, dia membuka dagangan. Cikal tahu dirinya kini menjadi perbincangan luas warganet. Dirinya bersyukur dan berterima kasih kepada orang yang mengapresiasinya. Kendati demikian, dia menegaskan warung nasi pecel itu dulunya juga sudah laris.

“Sebelum saya ikut jaga (berjualan) sudah ramai pembeli. Setelah saya ikut, tambah ramai lagi, ya alhamdulillah,” tuturnya.

Cikal juga mengakui banyak pembeli datang karena penasaran. Berhubung sebagian besar anak-anak muda, tak sedikit dari mereka yang menggodanya. Cikal menganggap sapaan itu sebagai hal lumrah.

“Ya hanya (sebagai) candaan, bukan sesuatu yang serius,” ucapnya seraya tersenyum.

Makin banyaknya pembeli, praktis omzet juga bertambah. Cikal mengaku dalam semalam omzet berkisar Rp2,8 juta hingga Rp3 juta. Tentu saja dirinya berharap usaha ini dapat terus lebih besar.

Salah satu pembeli, Teguh Gagux Yuliawan, memuji masakan di warung Dik Cikal. Citarasanya yang pedas manis, khas kuliner Kota Tuban, sangat menggugah selera. Gagux mengaku beberapa kali datang untuk menikmati nasi pecel di tempat ini. Hal lain yang membuatnya tertarik yakni tempatnya lesehan sehingga nyaman untuk dipakai ngobrol bareng teman.

“Penjualnya juga bening (cantik), bisa buat obat ngantuk,” katanya.

 


(ADI)

Berita Terkait