Korban Gempa Malang Butuh Bantuan Selimut dan Makanan Bayi

Warga korban gempa makan sahur bersama di depan posko dapur umum swadaya (Foto / Metro TV) Warga korban gempa makan sahur bersama di depan posko dapur umum swadaya (Foto / Metro TV)

MALANG : Korban gempa yang tinggal di pengungsian sangat membutuhkan bantuan, terutama selimut, terpal untuk tenda dan makanan bayi. Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Malang mencatat, ada peningkatan jumlah warga terdampak. Pasalnya, setelah gempa pertama, terdapat gempa-gempa susulan sebanyak lima kali dengan kekuatan yang jauh lebih rendah.

Terakhir berdasarkan catatan BMKG, pada Selasa malam 13 April 2021 pukul 19.38 WIB, terjadi gempa dengan kekuatan 3,8 SR dengan kedalaman 29 kilometer yang berpusat pada 88 kilometer barat daya Kabupaten Malang. Data terbaru dari PMI Kabupaten Malang pada Selasa malam hingga pukul 22.00 WIB, setidaknya ada 17.565 warga terdampak gempa.

"Data kami yang terima hingga Selasa malam 13 April 2021 pukul 22.00 WIB ada 17.565 jiwa terdampak. Dengan jumlah keluarga sebanyak 3.513 KK," kata Sekretaris PMI Kabupaten Malang, Aprilijanto Rabu 14 April 2021.

PMI Kabupaten Malang telah menyediakan tempat pengungsian untuk 320 orang di tiga titik di Kabupaten Malang. Rinciannya, yakni 130 jiwa di Desa Jogomulyan, Kecamatan Tirtoyudo dan 60 jiwa di Desa Sumber Tangkil, Kecamatan Tirtoyudo. Selanjutnya, 60 jiwa di Desa Majang Tengah, Dampit dan 70 jiwa di Desa Dampotan, Kecamatan Dampit.

"PMI juga sudah mendirikan posko lapangan dan mendistribusikan 47 terpal. Selanjutnya, juga telah tersedia dapur umum untuk 515 jiwa di Desa Majang Tengah, Dampit. Total sementara jumlah makanan yang sudah disalurkan sebanyak 3.710 bungkus," katanya.

Menurutnya, sejumlah kebutuhan yang masih perlu dibutuhkan korban terdampak gempa, seperti terpal untuk tenda, gerobak dorong untuk melakukan evakuasi material bangunan, dan selimut.

"Kemudian bahan makanan untuk warga terdampak dan makanan bayi," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan gempa berkekuatan magnitudo 6,1 SR terjadi pada Sabtu siang 10 April 2021 pukul 14.00 WIB. Gempa berpusat di 90 kilometer barat daya Kabupaten Malang, dengan kedalaman 25 kilometer. Gempa dangkal yang membuat kerusakan yang timbul begitu banyak.

Setelah gempa tersebut, setidaknya ada lima gempa susulan terjadi hingga Selasa malam kemarin, meski dengan kekuatan lebih kecil dibanding gempa pertama yang berkekuatan M6,1. Akibat gempa ini, setidaknya ada 29 kecamatan di Kabupaten Malang, yang terdampak gempa dari data BPBD Kabupaten Malang hingga Selasa petang 13 April 2021.

Total bangunan rumah yang rusak terdampak hingga Selasa sore pukul 17.00 WIB, berjumlah 4.404 unit rumah, 1.925 unit rumah rusak ringan, 1.319 rumah rusak sedang, dan 1.160 unit rumah berat. Sebanyak 170 unit bangunan sekolah, 12 unit fasilitas kesehatan, 64 unit tempat ibadah, dan 15 unit fasilitas umum lainnya rusak. Sementara empat korban jiwa meninggal dunia dan 104 orang mengalami luka-luka.

 


(ADI)

Berita Terkait