Perusahaan Pakan Ternak Belanda De Heus Investasi Rp350 Miliar di PIER Pasuruan

Ilustrasi / Medcom.id Ilustrasi / Medcom.id

SURABAYA : Geliat investasi di Indonesia mulai tumbuh meyakinkan di masa pandemi covid-19 ini. Hal itu dibuktikan dengan investasi yang ditanamkan perusahaan produsen pakan ternak ternama asal Belanda, yang berinvestasi di Kawasan Industri Pasuruan Industrial Estate Rembang (PIER), Pasuruan dengan nilai mencapai ratusan miliar.

Perusahaan asal Belanda bernama De Heus melalui bendera PT Universal Agri Bisnisindo ini, telah melakukan penandatanganan persetujuan investasi di Kawasan Industri SIER Surabaya, Jumat 30 April 2021.

Menurut Direktur Pemasaran dan Pengembangan PT SIER yang juga menjadi pengelola Kawasan Industri PIER Pasuruan, Silvester Budi Agung, rencana investasi Industri De Heus di industri pakan ternak di Jawa Timur mencapai USD50 juta atau sekitar Rp700 miliar. Nilai investasi ini akan bisa bertambah melihat potensi pengembangan iklim investasi di Indonesia.

"Setelah proses feasibility study selesai, akhirnya hari ini kita telah mencapai persetujuan dan melakukan penandatanganan kerjasama. De Heus masuk dan berinvestasi pabrik pakan ternak di Kawasan Industri PEIR Pasuruan sebesar Rp350 miliar atau setengah dari total investasi De Heus yang ditanamkan di Jawa Timur," ujar Silvester.

De Heus melirik Kawasan Industri PIER Pasuruan sebagai tempat berinvestasi karena memiliki banyak keunggulan. Di antaranya karena lokasinya sangat strategis dan memiliki insfrastruktur yang sangat baik.

"Tentu kondisi ini memudahkan kami mendapatkan pasokan bahan baku yang kami butuhkan. Selain itu potensi pasar pakan ternak juga sangat luas. Ini yang menjadi alasan kami memilih berinvestasi di PIER," ujar Kay De Vreese mewakili Direksi PT Universal Agri Bisnisindo.

Dia menilai, iklim investasi di Indonesia saat ini sangat bagus apalagi sejak omnibus law ditetapkan. Oleh karena itu, De Heus berharap nantinya bisa mengembangkan investasi yang lebih besar lagi.

"Di Jawa Timur, kami berencana berinvestasi sebesar 50 juta USD atau sekitar Rp700 miliar. Dari Rp700 miliar itu, setengahnya atau Rp360 miliar kami letakkan di Kawasan Industri PIER Pasuruan. Nilai ini bisa terus bertambah jika pengembangan bisnis sangat menggembirakan," ucapnya.

 


(ADI)

Berita Terkait