SURABAYA: Manajer Timnas U-22 Indonesia Sumardji menjadi korban aksi anarkis saat final cabang olahraga sepak bola di SEA Games 2023. Ia terlihat ditendang dan dipukul hingga jatuh ke tanah oleh official negara lawan hingga mengalami luka pada bagian bibirnya.
Lantas, siapakah sosok Sumardji yang sering terlihat mendampingi pelatih Indra Sjafri di pinggir lapangan?
Seorang polisi
Pria kelahiran, Nganjuk, Jawa Timur, 12 Februari 1972 itu adalah seorang perwira menengah Polri yang hingga kini masih aktif. Ia merupakan lulusan Secapa Polri 2001 dan kini memiliki pangkat sebagai Komisaris Besar Polisi.
Sumardji pernah menduduki jabatan strategis, mulai dari Kasubdit Regident Ditlantas Polda Metro Jaya, Wadirpolairud Polda Metro Jaya, Kapolresta Sidoarjo (2020), Dirlantas Polda Bengkulu (2021) hingga Auditor Kepolisian Madya Tingkat III Itwasum Polri (2023).
Terjun ke sepak bola
Sumardji mengawali karier manajerial sepak bola pada 2016 silam. Saat itu, dia ditunjuk sebagai Manajer Bhayangkara FC, tim sepak bola milik Polri yang bermain di Liga 1.
Di bawah kepemimpinannya, Bhayangkara FC berhasil menjadi juara Liga 1 di musim 2017. Atas prestasi tersebut, Sumardji mulai dilirik PSSI. Ia dipercaya menjadi manajer Timnas Indonesia dari berbagai usia mulai Timnas U-19, Timnas U-23, hingga Timnas Indonesia senior.
Hasilnya, Timnas U-22 Indonesia menjuarai Piala AFF 2019 di Vietnam. Sumardji juga punya andil besar dalam mengantarkan Timnas Indonesia sebagai runner up pada pesta olah raga SEA Games di Filipina 2019. Kini, ia berhasil membantu timnas U-22 menjuarai SEA Games 2023.
Tahun ini, ia juga terpilih sebagai anggota Exco PSSI periode 2023-2027 dan masih dipercaya sebagai Manajer Timnas Indonesia.
(TOM)