BLITAR: Masih mahalnya harga bawang merah lokal di Pasar Tradisional Blitar, Jawa Timur, membuat masyarakat mulai beralih ke bawang merah impor. Meski rasa dan aroma kurang khas, namun harga murah menjadi pertimbangannya.
Saat ini, harga bawang merah di Pasar Legi Kota Blitar terpantau terus mengalami kenaikan. Pasca hari raya Idul Adha harga bawang merah kembali naik mencapai Rp 70 ribu perkilogramnya.
Salah satu penjual di Pasar Legi, Mahmud mengatakan masyarakat mulai beralih ke bawang impor yang harganya jauh lebih murah, yaitu 35 ribu perkilogramnya.
BACA: Miris, 3 SDN di Ponorogo Cuma Dapat Satu Siswa
"Sejak dua minggu terakhir para konsumen beralih membeli bawang merah impor karena harganya jauh lebih murah dibandingkan harga bawang merah lokal, " ujarnya.
Pedagang berdalih kenaikan harga bawang karena pasokan minim. Sementara produksi bawang lokal tetap juga belum banyak akibat gagal panen.
"Sebaliknya justru pasokan bawang merah impor melimpah, " ucapnya.
Sementara para konsumen memilih beralih meskipun bawang impor dengan ukuran lebih besar tersebut kurang enak rasanya. Selaiin itu aromanya kurang khas dibandingkan produk lokal.
"Gimana lagi, harga bawah impor jauh lebih murah, meski rasanya kurang enak gak apa-apa, " ucap Muti'in, pembeli bawang.
(TOM)