SURABAYA : Sudah kerja keras banting-tulang, pagi, sore, malam, dan tetap begitu-begitu saja? Tidak bertambah kaya, terkadang malah merasa makin miskin. Perbedaan antara orang kaya dan miskin, bukan semata dari urusan tebal-tipis kantong. Menurut Robert Kiyosaki, perbedaan mendasar antara kelas kaya dan kelas menengah kebawah terletak pada cara berpikir dan mindset.

Cara berpikir dan bagaimana mereka bertindak yang pada akhirnya membuat perbedaan. Dengan perbedaan itu, sebagian orang orang dapat menciptakan kekayaan yang tak terbatas dan sementara yang lain memiliki kantong yang biasa-biasa saja.

Pikiran mempengaruhi orang ketika mereka membuat keputusan tentang tindakan dan pilihan. Apakah yang mereka lakukan hanya menghasilkan kelelahan, kerja keras, atau kerja cerdas. Berpikir memiliki dampak besar pada cara orang bekerja.

BACA JUGA : Berhenti Jadi Sopir, Pria Sidoarjo Sukses Ternak Burung Blackthroat

Anda mungkin bertanya-tanya mengapa situasi keuangan Anda tidak berada di atas tingkat menengah meskipun Anda memiliki penghasilan yang layak. Atau, selain kecerdasan dan keberuntungan, Anda mungkin penasaran dengan apa yang membuat orang super kaya menjadi sejahtera dan kaya seperti sekarang ini.

Berikut 5 cara bodoh yang membuat kita menjadi miskin atau bangkrut, simak selengkapnya!

1. Kebanyakan Pamer

Dilihat dari sudut pandang manusia, sebenarnya mereka ingin mendapatkan pengakuan seperti memamerkan harta, seperti jet pribadi, mobil mahal, barang-barang branded hingga gaya hidup mewah dan sebagainya. Mereka ingin diakui dan dipandang bahwa ia adalah orang sukses.

Terutama anak muda yang mereka sudah sukses atas pencapaiannya dan mereka pamerkan ke media sosial. Pola pikir seperti ini sebenarnya salah karena jika sudah terbiasa dengan pamer, uang akan habis untuk hal yang sebenarnya tidak dibutuhkan.

2. Kebanyakan Rebahan (malas)

Ini sering mempengaruhi orang-orang yang tidak ingin maju, dan berpikir kemiskinan adalah takdir. Ini membuat orang enggan bekerja, membuat mereka acuh tak acuh, menyebabkan kemiskinan, dan menghancurkan kebahagiaan. Punya aset, tetapi kita malas untuk menginvestasikan atau mengontrol investasinya pasti kedepannya akan habis.

3. Tidak punya pemahaman tentang keuangan

Memiliki pemasukan yang banyak tetapi tidak memiliki pemahaman tentang keuangan seperti cara mengelola uang dengan baik pastinya menuntun pada kebangkrutan, entah karena konsumsi, ditipu atau merugi.

4. Kecanduan

Banyak cerita di sekitar kita, tidak karena keuangan saja bahkan semua hidup hancur karena kecanduan. Banyak macam kecanduan yang merusak tidak hanya obat-obatan atau hal negatif lainnya.

5. Punya utang

Aman-aman saja sebenernya hutang produktif dan terkontrol dengan baik. Tapi tidak sedikit juga yang hancur dan bangkrut karena hutang yang tidak bisa dibayar

(ADI)